Berita

Moeldoko saat memberi klarifikasi tudingan AHY, Senin (1/1)/Repro

Politik

Ciderai Nama Baik Presiden, Jokowi Disarankan Copot Moeldoko Dari Kabinet

SABTU, 06 FEBRUARI 2021 | 05:22 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Presiden Joko Widodo disarankan segera mencopot Moeldoko jadi kursi Kepala Staf Kepresidenan apabila perombakan kabinet dilakukan dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinin (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, citra politik Joko Widodo akan rusak apabila membiarkan Moeldoko menikmatai jabatan KSP.

Analisa Dedi, terseretnya nama Moeldoko yang diduga menjadi dalang pengambilalihan kepemimpinan secara paksa Partai Demokrat mendiderai nama baik Presiden.


"Moeldoko terseret isu kegaduhan "kudeta" Demokrat, tentu kondisi ini menciderai nama baik Presiden. Sehingga mengeluarkan Moeldoko dari Istana adalah langkah yang baik," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/2).

Pendapat Dedi, citra pemerintahan Jokowi terlalu buruh jika orang nomor satu di Indonesia itu memberi perintah atau merestui skema politik yang diterapkan oleh Moeldoko.

Kata Dedi, jika Jokowi diam saja dengan tindakan politik Moeldoko maka hal itu membenarkan bahwa memang benar ada campur tangan dan kehendak dari Jokowi.

"Terlalu buruk citra pemerintah jika ada kecenderungan memberi perintah atau merestui, mengetahui dan diam saja sudah aib kekuasaan, apalagi hingga ada unsur perintah," pungkas Dedi.

Kegaduhan dimulai ejak Senin siang (1/2), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan adanya skenario pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Saat itu, AHY mengatakan mendapatkan informasi lengkap dari pengurus pusat hingga daerah. Tak tanggung-tanggung oknum pelakunya adalah dari 4 kader dan mantan kader. Selain itu nama Moeldoko turut disebutkan.

Belakangan berbaggai informasi yang disampaikan petingggi Demokrat telah menjadi kenyataan politik.

Meski Moeldoko kerap membantah bahwa dirinya tidak akan melakukan "kudeta" karena bukanlah kader partai.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya