Berita

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Agustyati/Net

Politik

Perludem Menilai Pilkada Realistis Digelar 2022-2023, Ada Dua Alasannya

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 19:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rencana penggabungan waktu pelaksanaan Pilkada dengan Pemilu nasional tahun 2024 dinilai kurang tepat oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Agustyati menjelaskan, pihaknya mendukung normalisasi pelaksanaan Pilkada agar bisa kembali serentak di seluruh daerah.

Namun, Normalisasi Pilkada menurutnya tidak bisa dipaksakan digelar bersamaan di 2024. Justru yang lebih realistis adalah tetap digelar sesuai jadwal yang ada di masing-masing wilayah pemilihan.

"Kalau menurut kami memang sebaiknya perlu ada normalisasi jadwal pilkada. Jadi tetap perlu ada pilkada di tahun 2022 dan 2023," ujar Khoirunnisa Agustyati saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/2).

Sosok yang kerap disapa Ninis ini memiliki dua alasan fundamental, mengapa Pilkada harus tetap digelar di 2022-2023.

Di mana yang pertama adalah munculnya dampak negatif dalam pelaksanaannya, karena jadwalnya berhimpitan dengan agenda pemilihan presiden dan pemilu legislatif.

"Lalu jika pilkada seluruh daerah juga diselenggarakan di tahun 2024 maka akan berimplikasi pada kompleksitas penyelenggarannya," ungkapnya.

"Walaupun penyelenggaraan pemilu nasional dan pilkada tidak diselenggarakan di hari yang sama, tetapi pasti tahapannya akan berhimpitan," sambung Ninis.

Kemudian untuk alasan yang kedua, Perludem melihat wacana di dalam draf RUU Pemilu yang berencana mengubah desain keserentakan pemilu menjadi pemilu nasional, yaitu menggabungkan pemilihan presiden, DPR, DPD dan kepala daerah serta DPRD tidak tepat. Karena jika Pilkada ingin dibuat serentak maka baru bisa terjadi dan realistis dilakukan di tahun 2027.

"Sehigga perlu ada penyesuaian jadwal pilkada kita, sehingga perlu ada normalisasi jadwal pilkada. Dengan demikian bisa ada penyesuaian jadwal pilkada dan serentak di 2027," demikian Ninis menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya