Berita

Utusan khusus AS mengenai masalah iklim AS John Kerry dan mitranya dari China, Xie Zhenhua pada pertemuan tahun 2015/Net

Dunia

Sementara Negaranya Kerap Bersinggungan, Dua Pejabat AS-China Ini Malah Akrab Dan Tak Sabar Ingin Bertemu

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 16:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di balik hubungan panas dingin AS dan China, nampaknya ada satu masalah yang dapat menyatukan keduanya, yaitu masalah terkait iklim dan pemanasan global.

Utusan khusus masalah iklim AS John Kerry dalam pernyataan terbarunya mengatakan, bahwa ia sangat berharap dapat segera melakukan dialog dengan mitranya dari China Xie Zhenhua.

Kerry bahkan sempat melemparkan pujian pada mantan pejabat tinggi iklim yang sekarang menjadi penasehat Kementerian Lingkungan China itu, dengan memanggilnya sebagai ‘pemimpin yang cakap’ untuk negaranya tentang masalah pemanasan global.

“Saya sangat mengenalnya karena saya telah bekerja dengannya selama ... 20 tahun atau lebih,” kata Kerry, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (5/2).

“Dia sudah lama sekali menjadi pemimpin yang dipercaya, kami saling mengenal dan menghormati satu sama lain sejauh ini,” lanjut mantan Menteri Luar Negeri era Obama tersebut.

Xie pernah memimpin delegasi Tiongkok dalam negosiasi iklim global dari 2007 hingga 2018 dan diakui karena memainkan peran kunci dalam menempa Perjanjian Paris.

Dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg pada Oktober 2020, Xie mengatakan: "China telah berhasil mempertahankan hubungan dengan AS dalam masalah iklim meskipun Trump menarik diri dari Perjanjian Paris pada 2017."

“Faktanya, kami tidak pernah kehilangan kontak dengan pemerintah negara bagian, universitas dan perusahaan di AS, kami telah menjaga kerjasama yang efektif,” kata Xie seperti dikutip Bloomberg.

“Terlepas dari situasi domestik di AS, kami selalu bersedia melakukan kerja sama,” ujarnya saat itu.

Penunjukan Xie sebagai negosiator iklim veteran, dianggap sebagai pertanda bahwa Beijing ingin melibatkan pemerintahan Biden dalam masalah ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya