Berita

Plt Jurubicara KPK, Ipi Maryati/Ist

Politik

KPK Dorong Vaksinasi Pakai Data Disdukcapil Yang Diklaim Sudah Lebih Rapi

KAMIS, 04 FEBRUARI 2021 | 16:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Vaksinasi Covid-19 yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan diharapkan dilakukan menggunakan data yang akuntabel.

Hal tersebut disampaikan KPK merujuk data Kemenkes yang telah menyuntikkan vaksin kepada 42 ribu tenaga kesehatan dari total 1,5 juta target vaksinasi.

"Ini artinya ada kemajuan sejak akhir pekan lalu baru 25 persen yang telah divaksin. Salah satu kendala rendahnya cakupan vaksinasi sejak dicanangkan adalah terkait pendataan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati, Kamis sore (4/2).


Ipi menyoroti penggunaan data Kemenkes yang saat ini hanya bersumber dari sistem informasi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang dimiliki Kemenkes, konsil tenaga kesehatan Indonesia (KTKI), dan konsil kedokteran Indonesia (KKI).

Data tersebut, kata Ipi, belum terhubung dengan data pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Karenanya, untuk pelaksanaan vaksinasi ke depan, KPK mendorong Kemenkes menggunakan data kependudukan yang dimiliki Ditjen Dukcapil dan dikombinasikan dengan data BPJS Kesehatan sebagai basis proses pendataan penerima vaksin Covid-19," jelas Ipi.

Data Dukcapil sendiri menurut KPK, sudah relatif rapi dan padupadan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) per 31 Desember 2020. Di mana, Ditjen Dukcapil mengelola data 271,3 juta penduduk Indonesia.

"Informasi yang KPK terima dari Kemendagri, saat ini tinggal 8 persen data NIK yang menunjukkan perbedaan antara alamat di KTP dengan domisili aktual," kata Ipi.

Ipin menambahkan, pihaknya telah menyampaikan hal tersebut kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dirjen Dukcapil Kemendagri, Kemenkes dan BPJS Kesehatan pada hari ini.

"Ini dimaksudkan agar proses pendataan lebih cepat, terintegrasi, dan valid karena data berasal dari satu sumber," pungkas Ipi.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya