Berita

AHY saat umumkan adanya gerakan kudeta di Partai Demokrat/RMOL

Politik

Jokowi Didesak Balas Surat AHY, Saiful Anam: Kalau Tidak Bisa Jadi Blunder Istana

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai harus segera mengklarifikasi atas surat yang ditayangkan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal isu kudeta di tubuh Demokrat.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, jika Jokowi tidak memberikan klarifikasi, maka akan menjadi blunder seolah-olah isu kudeta yang dilakukan oleh orang-orang Istana benar adanya.

"Karena kalau tidak, maka bisa jadi blunder seolah benar bahwa Istana yang telah mengskenariokan adanya kudeta didalam tubuh Partai Demokrat," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/2).

Karena kata Saiful, tidak cukup hanya Moeldoko yang muncul dihadapan publik, karena Moeldoko sendiri namanya menjadi terduga akan mengkudeta Demokrat.

"Butuh orang netral yang tidak disebut-sebut untuk melakukan klarifikasi terhadap tuduhan-tuduhan dari Partai Demokrat, syukur-syukur Jokowi langsung yang melakukan konfirmasi atas apa yang sebenarnya terjadi," jelas Saiful.

Menurut Saiful, rakyat akan lebih percaya jika Jokowi yang langsung menyatakan secara terbuka di media atas dugaan adanya kudeta di tubuh Demokrat yang disebut dimotori oleh orang dekat Istana.

Andai tidak dibalas secara resmi, Saiful Anam menyarankan agar pihak Istana menjelaskan kepada publik apa yang sesungguhnya terjadi.

Misalnya, adanya indikasi pihak yang mengklaim sebagai orang dekat Istana untuk klaim merencanakan kudeta di Partai Demokrat.

"Sebaiknya Presiden tidak segan-segan untuk merespon bahkan melakukan pemecatan terhadap orang-orang tersebut, tidak terkecuali kepada Moeldoko misalnya," pungkas Saiful.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya