Berita

Gatot Nurmantyo saat memaparkan pemikirannya di Yogyakarta/Ist

Politik

Gatot Nurmantyo: Rakyat Harus Jadi Pelaku Aktif, Bukan Objek Pembangunan

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 11:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Krisis yang dipicu oleh pandemi global Covid-19 ternyata menyimpan hikmah. Yaitu bisa menyadari bahwa strategi pembangunan ekonomi Indonesia selama ini tidak tepat.

Hal itu dikatakan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, saat menyampaikan pandangannya tentang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia di tengah resesi dan pandemi Covid-19 dalam acara Tutorial Bisnis yang diselenggarakan jaringan pendukung KAMI di Yogyakarta, Selasa pagi (2/2).

Acara yang berlangsung di Pendopo Nde Luwih, Kota Gede, Yogyakarta ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Seperti dituturkan Presidium KAMI tersebut, berdasarkan analisis atas evaluasi dan introspeksi terhadap strategi pembangunan sejak Orde Lama hingga era Reformasi, ekonomi Indonesia begitu rapuh dan mudah terdampak gejolak luar.

Kerapuhan itu sudah dibuktikan saat terjadi krisis ekonomi pada 1998. Begitu pula saat mengalami terjangan pandemi Covid-19 saat ini.

Seharusnya, kata Gatot, Indonesia menjadi negara yang paling mampu beradaptasi dengan berbagai gejolak global karena memiliki kekuatan alamiah yang tidak dimiliki negara-negara lain yaitu kekayaan alamnya.

"Asalkan kita mampu mendistribusikan pengelolaan kekayaan alam ini agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat," papar Gatot.

"Maka kini saatnya kita memikirkan dan merumuskan kembali strategi pembangunan ekonomi yang tidak mengejar pertumbuhan semata. Tetapi juga perluasan pemerataan hasil pembangunan berdasarkan kondisi riil kekuatan dan potensi kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan demikian Indonesia akan mampu beradaptasi terhadap gejolak global," sambungnya.

Karena itu, Indonesia harus mengedepankan dan mengembangkan strategi baru yang bercorak demokrasi ekonomi dan politik partisipatif.

Di mana keberadaan rakyat kebanyakan menjadi perhatian utama dan sebagai pelaku aktif, bukan sebagai objek pembangunan. Intinya, ujar Gatot, Indonesia harus kembali kepada Pasal 33 UUD 1945.

Ditambahkannya, strategi inti pembangunan ekonomi yang mendesak dilakukan saat ini meliputi 3 hal. Pertama, penguatan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil.

Kedua, melindungi pasar domestik untuk produk dalam negeri. Ketiga, mengoptimalkan kerjasama dan hubungan internasional untuk membuka pasar ekspor.

Di akhir pidatonya, Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa bangsa yang hebat adalah bangsa yang hidup dalam kondisi buruk, namun ia tidak hanya mengerti kondisi buruk. Tetapi dapat memanfaatkan kondisi buruk itu untuk mencapai prestasi yang gemilang dan berjaya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya