Berita

Anggota Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Anis Fauzan/Ist

Politik

Ada Upaya Kudeta Demokrat, Anis Fauzan: Kita Akan Lawan

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 08:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kepengurusan Partai Demokrat di era Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mayoritas diisi oleh anak-anak muda. Mereka tidak mempunyai beban masa lalu.

"Sehingga jangan coba-coba Demokrat ditekan-tekan atau diganggu, karena pasti kita akan melawan," kata anggota Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Anis Fauzan, yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta dari akun Facebook pribadinya, Selasa (2/2).

Anis mengungkapkan, lazimnya kaum muda, partai berlambang bintang mercy ini sedang menata masa depan bersama untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Karenanya Anis menegaskan, kader Demokrat akan melakukan perlawanan sekuat tenaga apabila ada pihak yang berupaya mengambil alih kepemimpinan partai dengan cara-cara yang inkonstitusional.

"Ada upaya kudeta kepemimpinan kami, bisa pastikan kami akan berdiri tegak melawan itu semua," tegas Anis.

Melalui konferensi pers pada Senin kemarin (1/2), Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebut ada gerakan upaya kudeta di partai yang dipimpinnya.

Dijelaskan AHY, upaya paksa pengambilalihan pimpinan Partai Demokrat ini dilakukan oleh lima orang.

Yaitu satu kader Demokrat aktif, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah diberhentikan tidak hormat karena korupsi pada 9 tahun lalu, satu mantan kader yang keluar 3 tahun lalu, dan satu nonkader partai yang juga seorang pejabat tinggi pemerintah.

Dia hanya memberikan kriteria oknum kader dan mantan kader dan orang dekat Presiden Joko Widodo.

Setelah beberapa jam memberi pernyataan kepada media, petinggi Demokrat kemudian menyebutkan bahwa lingkaran Jokowi yang menjadi dalang kudeta adalah Kepala Staf Kepresidean (KSP) Moeldoko.

Moeldoko pun akhirnya merespons tuduhan terbuka pihak Demokrat.

Namun, mantan Panglima TNI di akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak membantah secara tegas. Ia hanya meminta gerakan itu tidak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo.

Ia menjelaskan bahwa sebagai mantan Panglima, kerap menerima berbagai elemen masyarakat dengan berbagai latar belakang.

Moeldoko bahkan secara terbuka meminta AHY dan petinggi Demokrat untuk tidak terbawa perasaan dengan wacana pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.

Mantan KSAD itu juga mengatakan, isu kudeta kepemimpinan AHY terasa aneh. Biasanya, kata Moeldoko kudeta mencuat dari internal bukan dari luar partai.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya