Berita

Pemimpin oposisi Uganda Bobi Wine/Net

Dunia

Bobi Wine Gugat Kemenangan Presiden Yoweri Museveni Dalam Pilpres Uganda 2021 Ke Mahkamah Agung

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemimpin oposisi Uganda Bobi Wine mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung pada Senin (1/2) waktu setempat, meminta pengadilan membatalkan hasil pemilihan dan menuntut pemilihan ulang.

Wine mengatakan, kemenangan Presiden Yoweri Museveni dalam pemilihan bulan lalu adalah tidak sah berdasarkan sejumlah bukti yang sudah ia kumpulkan.

"Kami menginginkan pembatalan pemilu (dan meminta pemilu ulang). Kami tidak ingin (Museveni) berpartisipasi dalam pemilu mendatang," kata Medard Sseggona, salah satu pengacara Wine, di gedung pengadilan Kampala, seperti dikutip dari AFP, Senin (1/2).

Museveni, mantan pemimpin pemberontak berusia 76 tahun yang telah memerintah sejak 1986, memenangkan masa jabatan keenam dengan 58,6 persen suara. Sementara Wine, penyanyi berusia 38 tahun yang menjadi anggota parlemen, berada di urutan kedua dengan 34,8 persen. Akibat kekalahannya, Wine mengecam pemungutan suara itu sebagai tipuan belaka.

Di bawah konstitusi Wine, yang bernama asli Robert Kyagulanyi, memiliki waktu 15 hari sejak pengumuman hasil oleh komisi pemilihan untuk menantang hasil tersebut.

Mahkamah Agung sekarang harus memutuskan petisi dalam waktu 45 hari ke depan.

Wine mengatakan bahwa dia memiliki banyak bukti kecurangan, termasuk pengisian kotak suara, intimidasi pemilih dan manipulasi hasil di tempat pemungutan suara individu.

Sebaliknya, Museveni justru menyatakan pemilu tahun ini adalah yang terbersih dalam sejarah pasca kemerdekaan Uganda.

Pengadilan Uganda selama bertahun-tahun menuai kritik dari oposisi politik dan beberapa aktivis hak asasi manusia atas dugaan 'putusan partisan' untuk kasus-kasus politik.

Ladislaus Rwakafuuzi, seorang pengacara dan analis hak-hak Uganda, yang menegaskan bahwa pengadilan lebih bermaksud untuk menjaga 'stabilitas'.

"Satu-satunya masalah adalah para hakim," katanya. "Mereka tahu kalau membatalkan pemilu bisa menyebabkan kudeta atau bisa menyebabkan instabilitas. Itu yang mereka takuti."

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya