Berita

Politisi PDIP Aria Bima/Net

Politik

Aria Bima: Jokowi Kader PDIP, Tidak Masuk Akal Kalau Ingin Kudeta Parpol Tertentu

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 20:20 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Merespons tudingan Agus Harimurti Yudhoyono bahwa ada orang dekat Istana ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat, Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan Joko Widodo dipilih oleh rakyat sebagai presiden.

Aria menegaskan bahwa Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan.

Sebagai kader partai banteng, Aria Bima meyakini mustahil jika di pemerintahan Jokowi ingin ikut campur urusan partai lain apalagi melakukan kudeta.

“Tentunya dari dimensi tersebut adalah tidak masuk akal jika pemerntah berupaya untuk melakukan kudeta terhadap partai politik tertentu,” tegas Aria Bima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).

Dia justru mempertanyakan apa maksud dan tujuan mengkudeta partai politik tertentu yang bisa membuat gaduh di kalangan masyarakat.

“Buat apa? Akibat gaduhnya kudeta partai politik tertentu itu, maka dalam medsos muncul satire; bahwa banteng tidak pernah makan bangkai, sebab bangkai adalah makanan buaya,” tandasnya.

AHY menyinggung sejumlah oknum di internal partainya ada yang membuat gerakan kudeta.

Orang-orang itu terdiri dari terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.

Sedangkan non kader yang juga orang dekat Jokowi mengarah pada Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.

AHY mengakui sudah berkirim surat langsung pada Presiden Jokowi.

Moedoko sendiri sudah memberi pernyataan secara terbuka bahwa tudingan kudeta itu tidak ada urusan Presiden Joko Widodo.

Mantan Panglima TNI di era akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bahkan meminta AHY bijak dalam berpolitik.

Moeldoko bahkan menyarankan pada AHY untuk langsung menyebut nama Moeldoko dan tidak membuat gaduh di ruang publik dengan melempar nama orang dekat Presiden Joko Widodo.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya