Berita

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi/Net

Politik

Dedi Mulyadi: Influencer Sok Agamis Dan Sok Pancasilais Harus Ditertibkan

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 16:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keberadaan influencer atau buzzer perlu ditertibkan pemerintah, khususnya mereka yang sok agamis dan pancasilais namun kerpa membuat gaduh.

Menurut anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak influencer dan buzzer muncul dalam dua kutub kekuatan. Pertama adalah yang mewakili diri sebagai representasi agama. Lalu kutub kedua adalah mereka yang merepresentasikan diri pancasilais.

"Saya bilang kedua kutub yang sok agama dan sok Pancasila ini seringkali ucapannya tidak mencerminkan perilaku agama dan Pancasila. Kerangka pemahaman terhadap nilai yang dianutnya rendah, sehingga ini sangat berbahaya untuk keutuhan negara," ujar Dedi Mulyadi kepada wartawan, Senin (1/2).

Menurut Dedi, dua kelompok ini juga berbahaya dalam pandangan secara luas. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai kegagalan orang dalam merepresentasikan agama dianggap publik sebagai kegagalan agama. Begitu juga kegagalan orang dalam mewakili Pancasila disebut kegagalan Pancasila.

"Sehingga di Indonesia ini tidak boleh ada siapa pun yang merasa paling sok merepresentasikan diri dari sebuah nilai dasar yang sangat tinggi," katanya.

Dedi mengimbau influencer atau buzzer agar muncul dengan lebih merepentasikan diri terhadap pikiran dan gagasan dirinya sendiri. Tidak mengutip dan tidak menafsirkan berdasarkan kerangka berpikir Pancasila maupun agama.

"Kelompok-kelompok ini harus ditertibkan karena merekalah yang membuat kisruh negeri ini. Membuat ketidaknyamanan dan akhirnya mengerek orang menjadi dua kutub," katanya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya