Berita

Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno/Net

Politik

Raker Bareng Sri Mulyani, PDIP Singgung Kegagalan Tax Amnesty

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 15:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tahun 2016 lalu pemerintahan Joko Widodo menerapkan kebijakan tax amnesty. Tujuannya untuk mendorong naiknya penerimaan pajak negara.

Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno menyinggung kurang berhasilnya kebijakan tax amnesty.

Ia mengaku terpikir akan program tax amnesty milik pemerintah yang dinilai gagal dan hanya sebatas pengumuman semata.

“Bukannya kita pernah menerapkan tax amnesty? Tahun 2016-2017, itu deklarasinya sukses tapi repatriasinya kurang berhasil,” ucap Hendrawan dalam rapat kerja bersama Menkeu Sri Mulyani, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/2).

Dengan adanya program tersebut, Hendrawan dan Komisi XI optimis bakal mengembalikan uang warga Indonesia ke Tanah Air yang diharapkan dapat mendorong pembangunan di Indonesia.

“Padahal saat itu kita sangat optimis berdasarkan sejumlah informasi ada Rp 12 ribu triliun uang warga Indonesia yang ada di luar negeri. Kalau uang ini bisa masuk, ini merupakan kekuatan yang memiliki daya dorong yang luar biasa untuk pembangunan negara kita,” katanya.

Kala itu, kata Hendrawan, insentif pajak yang diberikan melalui tiga periode per tiga bulan, dengan adanya LPI, insentif pajak akan lebih permanen.

“Jadi dengan demikian perlakuan perpajakan yang kita berikan untuk dana-dana seperti ini dalam kaitan dengan LPI jauh lebih nyaman kalau pakai bahasa populer uenak tenan,” katanya.

Dalam pandangan Hendrawan, kalau pemerintah mengetahui ada dana dari luar negeri yang diinvestasikan dalam bentuk surat berharga negara, maka secara komparatif penerimaan negara akan jauh lebih besar.

“Kalau dana dari luar negeri itu kalau diinvestasikan di surat berharga negara, secara komparatif imbalan yang diterima jauh lebih besar ketimbang dana itu ke negeri lain,” tandasnya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya