Berita

Director Country Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, dalam acara World View Kantor Berita Politik RMOL/Repro

Politik

Greenpeace: Masih Ada Aktor Berstatus Quo Jadi Penumpang Gelap RUU Energi Baru Dan Terbarukan

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 14:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rancangan ndang-undang (RUU) Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang belum juga disahkan, dinilai Greenpeace Indonesia karena terdapat sebab kepentingan.

Country Director Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak mengatakan, persoalan kepentingan ini menjadi sebab yang mengakibatkan pengembanga dan pemanfaatan energi terbarukan belum bisa maksimal dikerjakan.

Sebagai contoh, Leonard menyebutkan salah satu sumber energi terbarukan untuk listrik, yaitu Penel Atap Surya yang sudah mulai dikembangkan masyarakat secara mandiri.

Dia menebutkan, penggunan listrik panel atap surya selama dua tahun naik dua kali lipat, atau dari sekitar 900 pengunna menjadi 2.700 penguna di awal tahun 2019.

"PLN hanya mau, karena permennya (peratura menterinya) menyatakan begitu, membeli listrik yang diproduksi oleh panel surya di rumah hanya 65 persen dari yang diproduksi, bukan 100 persen. Jadi masih ada kebijakan-kebijakan yang tidak kondusif," ujar Leonard dalam diskusi World View yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL secara virtual, Senin (1/2).

Padahal menurut Leonard, jika RUU EBT sudah disahkan, persoalan pemanfaatan eneri terbarukan semacam itu bisa dimaksimalkan.

Hanya saja menurutnya, ada sengkarut kepentingan di dalam RUU EBT. Di mana, dia menduga masih ada okum-oknum berkepntingan yang belum sepakat dengan isi RUU tersebut.

"Jadi kita punya harapan dari RUU Energi terbarukan. Tapi terus terang saja, saya melihat ada penumpang-penumpang gelapnya di situ," ungkapnya.

Salah satu cerminan dari adanya kepentingan kususus dari kalangan tertentu, dibeberkan Leonard, bisa terlihat dari istilah yang digunakan untuk RUU tersebut.

"Kan disisipkan (kata) 'baru dan terbarukan'. Kalau yang umum, secara universal diterima kan energi terbarukan. Nah, barunya ini apa?" tuturnya.

Sepengetahuan Leonard, yang dimaksud energi baru oleh pemerintah adalah seperti gasifikasi batu bara dan biofuel.

"Itu problematik menurut saya. Jadi, yang aktor-aktor status quo ini masih ingin menumpang di dalam skenario energi yang baru untuk Indonesia," bebernya.

"Jadi disini yang harus kita clearkan, terus terang saja, masih banyak penumpang gelapnya," demikian Leonard Simanjuntak menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya