Berita

Sejumlah guru honorer menggelar aksi demo di depan Gedung KPK terkait WC Sultan/RMOL

Politik

Sejumlah Guru Honorer Diduga Diintimidasi Pasca Demo "WC Sultan" Di KPK

MINGGU, 31 JANUARI 2021 | 22:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Guru honorer di lingkungan Kabupaten Bekasi diduga diintimidasi dan diteror pasca berunjuk rasa menuntut pengusutan "WC Sultan" Rp 96,8 miliar di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan.

Ketua Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Bekasi, Andi Heryana mengatakan, aksi unjuk rasa puluhan guru honorer Kabupaten Bekasi di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin siang (11/1), mengakibatkan beberapa guru honorer mendapatkan dugaan intimidasi.

"Beberapa kepala sekolah dan honorer diteror dengan membuat pernyataan secara paksa yang ditandatangani dengan tekanan di atas materai tanpa kerelaan dan keikhlasan hati honorer," ujar Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (31/1).

Surat pernyataan yang dimaksud Andi adalah, para honorer diberikan pilihan yang terlalu tidak masuk akal, yakni mengundurkan diri dan tidak mengikuti lagi semua kegiatan yang berhubungan dengan FPHI.

"Jika tidak maka, Jasteknya (jasa tenaga kerja) akan dicoret di tahun 2021. Ini merupakan teror yang tidak beradab dan melanggar konstitusi," tegas Andi.

Di sisi lain, Andi menegaskan bahwa aksi unjuk rasa puluhan guru honorer dilindungi oleh UU 9/1998 yang dibingkai dengan UUD 1945 Pasal 28 tentang kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

Meski mendapat ancaman oleh oknum pejabat di Dinas Pendidikan Pemkab Bekasi, pihaknya akan tetap berjuang demi janji yang tidak ditepati oleh Pemkab Bekasi, yakni mendapatkan kesejahteraan setara UMK Kabupaten Bekasi dan mendapatkan surat keputusan dari Bupati Bekasi.

"Ini menjadi semangat baru dalam darah juang FPHI, semakin ditekan, diteror, semakin semangat perjuangan ke depan progresif revolusioner demi cita-cita bersama amar maruf nahi munkar, sebagai kontrol atas kekuasaan, dan kesewenangan kekuasaan saat ini di Kabupaten Bekasi," jelas Andi.

FPHI sendiri mengutuk keras tindakan kesewenangan yang diduga dilakukan oknum pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. FPHI pun juga menyampaikan delapan sikap. Pertama, meminta agar oknum pejabat di Pemkab Bekasi ditindak.

"Kedua, segera bongkar konspirasi kejahatan terstruktur dari oknum pejabat Dinas Pendidikan dan lindungi para Kepala Sekolah yang selalu dipanggil oleh pihak oknum pejabat Dinas Pendidikan di luar kewenangan oknum tersebut," tegasnya.

Selanjutnya, FPHI mendesak Pemkab Bekasi segera memberikan gaji honorer atau Jastek setara UMK Kabupaten Bekasi demi hidup layak di masa pandemi Covid-19.

"Segera berikan SK Bupati Bekasi kepada honorer sebagai legalitas pegawai pemerintah Kabupaten Bekasi. Segera berikan surat perintah kerja dari Kadisdik Kabupaten Bekasi bagi honorer," terangnya.

"Segera berikan perjanjian kerja dari Dinas Pendidikan. Segera berikan surat tugas dari BKPPD Kabupaten Bekasi. Jika ini dibiarkan, maka FPHI akan terus berjuang sampai hal itu diakomodir," pungkas Andi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya