Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Net

Politik

Punya Agenda Tersembunyi, Parpol Penolak Revisi UU Pemilu Hendak Jegal Anies Dua Periode

MINGGU, 31 JANUARI 2021 | 18:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ada alasan yang disembunyikan oleh sejumlah partai politik yang menolak revisi UU 7/2017 tentang Pemilu.

Hal itu disampaikan peneliti Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata yang merespons soal perdebatan ada atau tidaknya Pilkada DKI 2022. Menurut Dian, apabila Revisi RUU Pemilu 7/2017 dilakukan, maka ada peluang Pilkada 2022 dilaksanakan.

"Namun, apabila rencana revisi UU tersebut batal, maka peluang pelaksanaan Pilkada DKI 2022 mengecil," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/1).

Dian pun juga menyoroti alasan sikap dari parpol yang teridentifikasi enggan merevisi UU Pemilu, seperti PDIP, PPP, PAN, dan PKB.

Di mana kata Dian, keempat parpol tersebut berargumentasi bahwa sebagian berpendapat bahwa UU 7/2017 saat ini masih relevan digunakan dan termasuk di dalamnya pelaksanaan Pilkada 2024 di UU 10/2016.

"Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa ada alasan yang disembunyikan oleh keempat partai tersebut. Memang ada tudingan jika Pilkada DKI tidak dilakukan 2022 untuk mengganjal petahana Anies Baswedan. Tidak bisa dipungkiri karena elektoral proses," jelas Dian.

Terlebih sejauh ini sejumlah kandidat untuk Pilkada DKI masih di bawah Anies. Anies, kata Dian, menjadi kandidat terkuat di luar nama Ariza Patria, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ganjar Pranowo, hingga Sandiaga Salahuddin Uno.

"Tudingan itu ditambahi dengan terlihat kukuhnya Nasdem mengajukan revisi UU tersebut, termasuk di dalamnya soal pengaturan pelaksanaan Pilkada DKI di 2022. Asumsi ini memungkinkan apabila melihat narasi kedekatan Anies dengan Nasdem," pungkas Dian.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya