Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Badan HAM PBB Mengutuk Serangkaian Eksekusi Mati Yang Dilakukan Iran

SABTU, 30 JANUARI 2021 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Hak Asasi Manusia PBB keluarkan kecaman yang isinya mengutuk dugaan 28 eksekusi mati yang dilakukan Iran, termasuk kepada beberapa tahanan dari kelompok minoritas.

Dalam pernyataannya yang diunggah di akun resmi @UNHumanRights pada Jumat (29/1), badan HAM PBB juga meminta Teheran untuk menghentikan hukuman gantung terhadap seorang pria etnis Baluchi, bernama Javid Dehghan.

"#Iran: Kami mengutuk keras serangkaian eksekusi - setidaknya 28 - sejak pertengahan Desember, termasuk orang-orang dari kelompok minoritas," cuitnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (30/1).

"Kami mendesak pihak berwenang untuk menghentikan eksekusi Javid Dehghan dalam waktu dekat, untuk meninjau kembali kasus hukuman mati dan eksekusi lainnya sejalan dengan hukum hak asasi manusia," tambahnya.

Dehghan dijatuhi hukuman mati karena dirinya terbukti di pengadilan menjadi anggota kelompok bersenjata, dan terlibat dalam penyergapan yang menewaskan dua Pengawal Revolusi.

Namun, Amnesty International berpandangan bahwa pengadilan atas Dehghan berlangsung tidak adil dan di bawah tekanan.

"Pengadilan mengandalkan 'pengakuan' yang tercemar penyiksaan dan mengabaikan proses pelanggaran serius yang dilakukan oleh agen Pengawal Revolusi dan otoritas penuntutan selama proses penyelidikan," kata Amnesty.

Iran sering menghadapi kritik dari badan-badan dunia dan kelompok hak asasi manusia Barat atas catatan hak asasi dan jumlah eksekusi yang tinggi - tertinggi di dunia setelah China, menurut Amnesty International.  

Sementara Teheran menganggap kritik itu tidak berdasar dan karena kurangnya pemahaman tentang hukum Islam yang berlaku di negaranya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya