Berita

Tayangan acara Jendela Usaha, Rabu 27 Januari 201/Repro

Bisnis

Pengusaha Dan Pengrajin Batik Tetap Eksis Di Tengah Pandemik

KAMIS, 28 JANUARI 2021 | 06:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penjualan batik di tengah pandemi juga ikut terdampak. Walau tidak secara drastis, tetapi cukup mempengaruhi kehidupan para pengrajin.

Sani Bismar Putra, pengusaha dan pemilik Rumah Batik Putiandam, Padang, mengatakan, penjualan batik Minang memang mengalami menurunan. Namun, ada dampak lain yang justru memacu motivasi para pembatik, yaitu banyaknya program pengenalan dan pelatihan membatik yang diadakan oleh beberapa instansi.

"Secara edukasi, batik Minang mengalami peningkatan. Beberapa instansi meminta kami untuk melakukan kerja sama dengan mengadakan pengenalan dan pelatihan membatik. Ini tentu melahirkan semangat yang berbeda bagi para pengusaha dan pengrajin," ujar Sani, yang mendirikan Rumah Batiknya di Komp. Griya Altarindo Kec. Koto Tangah, Kota Padang.

Ketertarikan masyarakat terhadap batik Minang sedang tinggi di masa pandemi ini. Apalagi, pemerintah daerah sejak 2019 mengeluarkan peraturan perundang-undangan untuk menggunakan seragam khas Batik Minang untuk setiap instansi.

Dalam acara diskusi virtual yang diselenggarakan Kantor Berita Republik Merdeka Online, Sani mengungkakan peraturan itu  menjadi peluang bagi para pengusaha dan pengrajin batik. "Namanya rejeki, bisa datang dari mana saja. Dari segi demain naik, support juga naik," jelas Sarjana  Ekonomi lulusan Universitas Islam Bandung ini.

Hingga saat ini batik Tanah Liek tetap menjadi unggulan pengrajin batik dari Minang. Batik Tanah Liek adalah jenis kain batik yang menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Kain mula-mula direndam selama seminggu dengan tanah liat, kemudian dicuci dan diberi pewarnaan alamiah lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, jelas Sani.

Penurunan penjualan juga dirasakan oleh pengusaha dan pemilik Istana Batik KaDe Madura, Abdus Shomad atau Kak Dus. Namun begitu, ada banyak strategi yang bisa dilakukan.

"Seperti kerja sama dengn Pemkab. Agar Pemkab memberi perhatian khusus kepada para pembatik.  Sehingga bisa membantu dalam strategi pemasaran," ujarnya.

Batik Kade Pamekasan juga bisa dipesan melalui beberapa marketplace dan juga media sosial. Jaringan di media sosial juga dirasakan cukup membantu.

"Ketika kami menyebarkan aneka motif di media sosial, banyak yang tertarik dan memesan." ujarnya sambil menyebut beberapa motif yang menjadi favorit adalah Sekar Jagad dan Toronan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya