Berita

Joe Biden saat pidato usai dilantik sebagai Presiden AS/Net

Dunia

Kekhawatiran Dewi Fortuna Anwar, Polarisasi Ektstrem Kanan AS Mengkristal Jadi Kelompok Bersenjata

SABTU, 23 JANUARI 2021 | 13:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Polarisasi yang masih terjadi pasca terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Dikhawatirkan, radikalisasi kelompok ekstrem kanan di AS berpotensi menguat dan bisa mengubah landscape politik AS.

Begitu disampaikan Peneliti Senior LIPI Dewi Fortuna Anwar, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Smart FM dan Populi Center bertajuk "Biden Diantara Konsolidasi Dalam Negeri dan Pengaruh Luar Negeri" Sabtu (23/1).

"Bahwa mereka-mereka yang menduduki Gedung Capitol itu akan mengkristal. Mungkin sebagian akan insyaf bahwa udahlah selesai Pilpres ini bukan hidup mati.Tapi akan ada juga sebagian dari mereka tetap akan kekeuh pada pendiriannya," kata Dewi Fortuna.

"Dan ini mengkhawatirkan pihak keamanan AS dan pemimpin politik disana," imbuhnya.

Apalagi, kata Dewi, polarisasi di AS bukan hanya berhenti pada perbedaan pendapat di kongres semata, lebih dari itu, civil society yang secara demokratis di AS juga akan melakukan kritik terhadap pemerintah.

"Yang perlu dikhawatirkan adalah radikalisasi kelompok kanan yang bersenjata. Jadi, mereka berbicara tentang meningkatnya radikalisme ekstrimisme kelompok kanan yang bersenjata," tuturnya.

Masih kata Dewi, di negeri Paman Sam itu, sudah banyak Presiden yang terbunuh ketika radikalisme menguat disana.

"Itu bukan oleh musuh di luar negeri, itu oleh musuh di dalam negeri. Ada (yang dibunuh) Abraham Lincoln hingga Jhon Kennedy," tandasnya.

Selain Dewi, narasumber lain dalam diskusi daring Smart FM dan Populi Center tersebut yakni Dosen Ilmu Politik, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Paramadina Djayadi Hanan, Ekonom, Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dan Dewan Penasihat KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) Chris Kanter.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya