Berita

Assistant Governor, Head of Payment System Policy Departement Bank Indonesia, Fillianingsih Hendarta dalam webinar Infobank pada Jumat, 22 Januari 2021/Repro

Bisnis

Digitalisasi Menuju Keuangan Inklusif, Indonesia Punya Bonus Demografi Yang Tidak Dimiliki Negara Lain

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 11:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Digitalisasi dapat meningkatkan inklusivitas ekonomi dan keuangan. Indonesia sendiri memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan digitalisasi.

Meskipun digitalisasi memiliki risiko, namun jika dapat dimitigasi dan diimbangi dengan peluang maka akan meningkatkan manfaat.

Assistant Governor Bank Indonesia, Fillianingsih Hendarta mengatakan, Indonesia bukan hanya harus mencapai keuangan inklusif, tetapi juga ekonomi yang inklusif.

"Artinya, ketika seseorang sudah membuka rekening, sudah menggunakan instrumen pembayaran digital, dia bisa menggunakan keduanya itu untuk mendapatkan akses pendanaan atau pembiayaan yang sustain. Itu inklusif ekonomi dan keuangan," jelasnya.

Berbicara dalam webinar Infobank bertajuk "Peran Teknologi Digital Untuk Mendukung Keuangan Inklusif dan Pemberdayaan UMKM" pada Jumat (22/1), Fillianingsih mengatakan, perubahan perilaku masyarakat di tengah pandemi menjadi peluang yang sangat besar untuk melakukan digitalisasi. Terlebih, Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi.

Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah populasi Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa. Sebanyak 191 juta di antaranya berusia 15 hingga 64 tahun atau usia produktif.

"Ini ga dimiliki negara lain. Dan kelompok ini adalah kelompok digital atau kita menyebutnya digital native," ucap Head of Payment System Policy Departement BI itu.

Selain itu, potensi digitalisasi juga disumbang oleh UMKM, di mana terdapat 64,2 juta UMKM yang perlu digitalisasi.

Peluang lainnya yang disebutkan oleh Fillianingsih adalah elektonifikasi transasi Pemda, bantuan sosial non tunai, dan transportasi.

Semua itu juga didukung dengan ekosistem digital yang sudah menjamur saat ini, seperti e-commerce, fintech, hingga transportasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya