Berita

anjir di Aceh Timur/Ist

Nusantara

Banjir Terjadi Karena Tata Kelola Pemerintah Aceh Buruk

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 21:37 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, menilai persoalan banjir yang mendera Aceh akibat tata kelola pemerintah yang tidak baik.

Terbukti, banyak pembangunan tanggul tidak berkualitas dan perambahan hutan.

“Seharusnya pemerintah membangun tata kelola yang lebih bagus sehingga pemerintah tidak setiap tahun mengeluarkan biaya ketika terjadi banjir,” kata Alfian kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (21/1).


Menurut Alfian, seharusnya pemerintah menelisik penyebab banjir yang tiap tahunnya terjadi.

Pemerintah, kata dia, tidak hanya menganggap banjir diakibatkan karena masuk musim hujan dengan intensitas hujan tinggi. Anggapan itu, kata Alfian, bukan solusi.

Alfian mengatakan banyak tanggul ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi tidak bertahan dan jebol. Padahal tanggul harus dibuat dengan kualitas yang bagus sebagai penahan air agar tidak banjir.

“Tanggul fungsinya untuk tahan banjir, ketika hancur berarti kualitasnya tidak ada. Ada pelanggaran hukum disitu,” kata Alfian.

Sambungnya, pemerintah harus memperhatikan terhadap pembangunan agar lebih berkualitas. Mengenai itu, perlu adanya kepastian hukum.  

“Perencanaan juga harus bagus. Bagaimana cara tanggul tersebut bisa bertahan lama dan tahan banjir. Mereka harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Selain itu, kata Alfian, pembalakan liar juga sangat berpengaruh besar terhadap banjir. Kawasan hutan Aceh terus beralih menjadi lahan perkebunan dan pertambangan.

Pasalnya, Pemerintah Aceh belum membangun tata kelola hutan dan lahan yang ideal.

Di Aceh, kata dia, masih banyak pertambangan, ada alih fungsi hutan lindung menjadi lahan, pola-pola tersebut menjadi penyebab.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya