Berita

Politisi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin/Net

Politik

Demokrat: Pemerintah Tak Perlu Reaktif Pada Polemik Bencana, Tapi Fokus Pada Penanganan

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 18:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah baik pusat maupun daerah tak perlu terlalu reaktif dalam menanggapi polemik perihal bencana yang disebabkan oleh aktivitas perusakan alam.

Politisi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin  justru meminta pemerintah untuk fokus pada penanganan bencana agar seluruh nyawa masyarakat terselamatkan.

“Saya kira pemerintah fokus saja penanganan bencana, jangan terlalu reaktif terhadap polemik yang ramai di sosial media. Buktikan dengan kerja saja,” kata Didi dalam acara diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Melihat Bencana Lewat Politik", Kamis (21/1).

Menurut politisi Partai Demokrat in, kerja yang tanggap dan cepat, baik dalam hal penyelamatan manusia merupakan poin penting yang perlu dilakukan pemerintah.

“Jadi masyarakat pada akhirnya bukan melihat alasan-alasan atau argumentasi yang politik. Tetapi hasil kerja nyata penanganan itu bagaimana, lalu melakukan evaluasi secepat mungkin,” katanya.

Dia mencontohkan banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dinilai banyak pihak terbesar sepanjang sejarah, setelah 50 tahun tidak pernah mengalami banjir.

Bagi Didi, perlu ada evaluasi dengan baik oleh pemerintah. Diperkirakan banjir bandang itu akibat ulah manusia yang merusak alam dengan kegiatan penambangan liar.

“Pada bencana banjir di Kalsel ini, tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain. Tapi penyebabnya apa? Ini kan dikatakan oleh Walhi dari rezim ke rezim masalah kepatuhan wilayah penyerapan yang makin terdegradasi oleh industri pertambangan dan kehutanan," terangnya.

Pemerintah, tegas Didi, harus kerja tanggap dan tidak perlu menanggapi buzzer-buzzer yang justru merusak fokus penanganan bencana. "Bencana tidak bisa diselesaikan dengan saling menanggapi di sosial media," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya