Berita

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan sang istri, Jill Biden/net

Dunia

Kehadiran Diplomat Taiwan Saat Pelantikan Biden Bukti Besarnya Dukungan AS Untuk Pulau Formosa

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 12:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden menyatakan komitmen yang kuat untuk mendukung Pulau Formosa, seperti halnya sang pendahulu, Donald Trump.

Jurubicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Emily Horne mengatakan komitmen AS terhadap Taiwan sangat kuat, terlihat dari undangan yang diberikan kepada perwakilan Taiwan di Washington, Hsiao Bi-khim untuk menghadiri sumpah Biden pada Rabu (20/1).

"Presiden Biden akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan nilai-nilai kita bersama di kawasan Asia Pasifik, dan itu termasuk Taiwan," ujar Horne, seperti dikutip dari AFP.

Kementerian Luar Negeri Taiwan sendiri menyambut hangat undangan Hsiao yang diketahui dekat dengan Presiden Tsai Ing-wen.

"Undangan pertama untuk perwakilan Taiwan ke AS untuk menghadiri Upacara Pelantikan, acara paling penting untuk merayakan demokrasi AS, menyoroti hubungan dekat dan ramah antara Taiwan dan Amerika Serikat berdasarkan nilai-nilai bersama," ujar kementerian dalam sebuah pernyataan.

Dalam pesan video di akun Twitter-nya, Hsiao mengatakan dia merasa terhormat berada di pelantikan Biden, mewakili pemerintah dan rakyat Taiwan.

"Demokrasi adalah bahasa umum kami dan kebebasan adalah tujuan kami bersama," kata Hsiao dalam bahasa Inggris.

Tsai juga mengirimkan ucapan selamat untuk Biden. Ia menyatakan harapannya bahwa kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk menjaga demokrasi regional, kebebasan, perdamaian dan stabilitas.

Calon menteri luar negeri Biden, Antony Blinken, juga telah menyatakan dukungannya untuk Taiwan.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat dari Partai Republik, Jim Risch pun menyambut baik undangan pelantikan Hsiao.

Selama pemerintahan Trump, AS meningkatkan dukungan untuk Taiwan yang kerap membuat geram China.

Pada 2016, Tsai mendapat panggilan telepon dari Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara kedua pemimpin.

AS sendiri mengakhiri hubungan diplomatik formal dengan Taiwan pada 1979, mengalihkan pengakuan ke China. Meski begitu Washington terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya