Berita

Ilustrasi longsor/Net

Nusantara

BPBD Petakan 5 Potensi Bencana DI Majalengka, Ini Daftarnya

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 03:53 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mencatat sebanyak 224 kasus bencana terjadi pada tahun 2020. Lima di antaranya merupakan bencana alam.

Diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, unit Informasi Geospasial Bidang Kedaruratan Bencana BPBD Majalengka, Fery mengatakan, pihaknya telah berhasil melakukan pendataan (assestmen) peta rawan bencana dengan 5 potensi bencana alam.

Beberapa potensi bencana itu diantaranya: longsor, gerakan tanah, banjir hingga cuaca ekstrim pada 2021 ini di Kabupaten Majalengka.


"Secara keseluruhan potensi bencana di Majalengka yang paling rawan ialah longsor yang berada di wilayah selatan dan banjir di utara Majalengka," ujar Fery saat dihubungi, Rabu malam (20/01).

Tidak hanya longsor, kata Fery, suatu saat ketika terjadi gerakan dari Gunung Ciremai yang mengakibatkan semburan abu vulkanik, akan berdampak negatif kepada Majalengka.

"Tidak menutup kemungkinan kita juga akan dapat lontaran muntahan abu vulkanik gunung Ciremai dan itu diprediksi akan sampai Kecamatan Ligung," tambahnya.

Fery menjelaskan, potensi bencana alam di Majalengka dapat dilihat dari 3 level warna berbeda yang menunjukkan potensi risiko akan terjadi.

"3 warna, merah, kuning dan hijau. Warna merah artinya risiko tinggi, kuning menengah dan hijau risiko rendah," jelasnya.

Detail data peta potensi bencana dari banjir, longsor, gerakan tanah, dan cuaca ekstrim di Kabupaten Majalengka yakni potensi banjir risiko tinggi sebanyak 76 Desa. Potensi banjir menengah sebanyak 85 desa.

Untuk potensi longsor risiko tinggi berdasarkan pemetaan BPBD sebanyak 14 desa yaitu terdiri dari Desa Cibunut, Tejamulya, Sukasari Kidul, Sadasari, Haurseah, Sukadana, Argalingga, Gunungwangi, Mekarwangi, Sangiang, Sedaraja, Cidadap, Wangkelang, Cimuncang.

Adapun potensi longsor menengah berada di 71 desa yang harus waspada.

Terkait potensi gerakan tanah risiko tinggi diprediksi BPBD Majalengka berada di 17 desa dan potensi gerakan tanah risiko menengah berada di 61 desa.

Sementara terkait potensi cuaca ekstrim risiko tinggi hampir terjadi di seluruh Kabupaten Majalengka.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya