Berita

Ilustrasi Partai Golkar/RMOLNetwork

Politik

Pemilih Golkar Terbukti Kuat, Tapi Kenapa Selalu Gagal Usung Capres?

MINGGU, 17 JANUARI 2021 | 20:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ada kontradiksi yang kerap dialami Partai Golongan Karya (Golkar) dalam setiap perhelatan pemilihan umum (Pemilu). Partai Golkar yang selalu berada di tiga teratas perolehan suara nyatanya selalu gagal mengusung kadernya sebagai calon presiden.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti yang melihat sejauh ini belum ada tokoh Golkar yang layak dicalonkan untuk Pilpres 2024.

"Sejauh ini belum ada yang terlihat. Itulah sebabnya saya mengusulkan Golkar mulai menetapkan siapa kader mereka yang layak dicalonkan untuk Pilpres 2024 dari sekarang," ujar Ray kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/1).

Ia melihat, partai berlambang pohon beringin ini kerap gagal mengusung calon presiden dari internal. Padahal selalu memperoleh suara terbanyak dalam kontestasi politik.

"Dalam perhelatan Pemilu, Golkar selalu dapat meraih suara 1 atau 2 terbanyak. Tapi mengapa partai ini selalu gagal mengusung calon presidennya sendiri?" kata Ray.

Dari pengamatannya, ada beberapa hal yang mengakibatkan sulitnya partai pimpinan Airlangga Hartarto ini mengusung capres. Bahkan kesulitan ini sudah terjadi selama dua fase, yaitu antara tahun 1999-2010 dan 2010 hingga saat ini.

Fase pertama, sambung Ray, Golkar kelebihan stok calon pemimpin dan banyak kader yang memiliki popularitas dan pengaruh cukup baik.

"Saking banyaknya, malah sesama kader Golkar sendiri bertarung setidaknya 2 Pilpres di era itu, baik dengan dukungan Golkar atau bahkan terpecah menjadi calon sendiri dengan didukung partai lain. Akhirnya, tak satu pun kader Golkar tersebut dapat meraih kursi RI 1," jelas Ray.

Sedangkan para periode kedua, Golkar sebagai tempat regenerasi kepemimpinan, popularitas dan wibawanya justru dianggap belum terbentuk sepenuhnya.

"Partai memang menang, tapi tokoh tidak punya. Ini kelebihan sekaligus kelemahan," katanya.

Namun demikian, dari fase kedua ini, Ray menilai ada hal yang positif. Kuatnya suara Golkar meski tak mengusung capres internal menandakan pemilih bersandar pada partai, bukan sosok.

Melihat kecenderungan ini, ia pun memprediksi situasi Golkar di 2024 akan tetap sama, yakni menjadi partai pendukung, bukan partai pengusung capres. Sebab, layunya tokoh senior Golkar yak diimbangi dengan menonjolnya tokoh muda.

"Tapi masih ada waktu jika Golkar mengelus satu kader mereka untuk dipastikan sebagai capres 2024. Dari sekarang mulai dipromosikan sebagai calon tunggal Golkar di Pilpres 2024, dan sebisa mungkin bukan kader dengan asosiasi pendukung, apalagi pembela Jokowi," tandasnya.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

2.500 Personel Kawal Laga Timnas Indonesia Kontra Jepang

Jumat, 15 November 2024 | 04:02

Budi Arie Dituntut Tanggung Jawab soal "Pengamanan" Situs Judol

Jumat, 15 November 2024 | 03:47

Rawan Disalahgunakan, KJP Dievaluasi untuk Program Sekolah Gratis

Jumat, 15 November 2024 | 03:25

Trending X, Rano Karno Hapus Foto Bareng Tersangka Judol

Jumat, 15 November 2024 | 03:03

Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di GBK saat Timnas Garuda Versus Jepang

Jumat, 15 November 2024 | 02:51

MRT Bundaran HI-Kota Beroperasi 2027

Jumat, 15 November 2024 | 02:18

Roy Suryo Tak Percaya "Pengamanan" Situs Judol Rp8,5 Juta per Bulan

Jumat, 15 November 2024 | 02:01

Raja Juli Optimis Reforestasi 12 Juta Hektare Lahan

Jumat, 15 November 2024 | 01:36

Pegawai Komdigi Diduga "Bermain" Judi Online sejak Era Covid-19

Jumat, 15 November 2024 | 01:23

PNM Sabet Tiga Penghargaan di BBMA 2024

Jumat, 15 November 2024 | 01:06

Selengkapnya