Berita

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto keluar dari gedung KPK/RMOL

Hukum

Ajudannya Sempat Halangi Wartawan, Slamet Soebjakto Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Suap Benur

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 23:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto bungkam usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat malam (15/1).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Slamet selesai diperiksa penyidik pada pukul 21.00 WIB. Slamet pun tak langsung keluar meninggalkan Lobby Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ia terlebih dahulu menemui seseorang yang diduga ajudannya. Terlihat ajudannya itu menelepon seseorang.

Selang 10 menit kemudian, sebuah mobil masuk ke area Gedung Merah Putih. Mobil warna hitam ini pun ternyata benar merupakan mobil yang menjemput Slamet.

Seorang pria yang mengenakan kemeja batik pun keluar dari mobil dan memberi tanda kepada Slamet bahwa mobil telah siap.

Tak lama kemudian, Slamet pun bergegas keluar dari are Lobby Gedung Merah Putih.

Saat bertemu dengan wartawan, Slamet pun hanya diam membisu tidak mengeluarkan sepatah kata saat dilontarkan beberapa pertanyaan.

Ia berjalan dengan sangat bergegas menuju mobil yang telah menunggunya. Bahkan, ajudannya pun sempat menghalangi wartawan yang sedang melempar pertanyaan seputar pemeriksaan yang telah Slamet jalani hari ini.

Slamet sendiri awalnya dijadwalkan diperiksa untuk tersangka Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) pada Kamis (14/1).

Namun, pemeriksaan pun ditunda dan dipindah menjadi hari ini.

Sementara itu, KPK pun belum menjelaskan terkait materi pemeriksaan yang didalami penyidik kepada mantan anak buah Edhy Prabowo (EP) saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sebelumnya pada Kamis (14/1), penyidik telah memeriksa Kepala Dinas Perikanan Kaur, Bengkulu, Edwar Heppy untuk tersangka Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) yang juga pihak pemberi suap kepada Edhy.

Edwar dikonfirmasi mengenai pengetahuannya terkait proses perizinan usaha tambak di wilayah Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Selain itu, penyidik juga kembali memeriksa Edhy pada Kamis (14/1). Pada saat itu, penyidik melakukan penyitaan terhadap barang mewah yang dibeli Edhy di Amerika berupa tas dan baju mewah yang diduga sumber uang berasal dari uang suap dari para eksportir.

Penyidik pun sebelumnya juga telah memanggil pejabat di daerah Bengkulu. Yaitu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah pada Selasa (12/1). Namun, surat pemanggilan tersebut ternyata belum diterima oleh yang bersangkutan.

Sehingga, penyidik akan kembali mengagendakan pemeriksaan ulang kepada Rohidin sebagai saksi untuk tersangka Suharjito.

Selain itu penyidik juga telah memanggil Bupati Kaur, Gusril Pausi pada Senin (11/1). Namun, Gusril tidak memenuhi panggilan penyidik tanpa alasan.

Penyidik KPK sendiri telah mendalami dugaan pemberian uang dari perusahaan yang mendapatkan izin ekspor benih lobster kepada Edhy.

Hal itu merupakan salah satu materi yang didalami penyidik kepada Suharjito saat diperiksa pada Kamis (7/1).

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka. Ketujuhnya ialah, Edhy Prabowo, Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri Kelautan dan Perikanan, Andreau Pribadi Misata (APM) selaku Stafsus Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence).

Selanjutnya, Siswadi (SWD) selaku pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK), Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Edhy, Amiril Mukminin (AM) selaku swasta, dan Suharjito (SJT).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya