Berita

Italia bersiap untuk memperpanjang status darurat/Net

Dunia

Laporan Dari Italia: Status Darurat Covid-19 Siap Diperpanjang

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 16:34 WIB | LAPORAN: RIESKA WULANDARI

Italia kembali bersiap memperpanjang status darurat Covid-19 hingga akhir April mendatang.

Hal itu diutarakan oleh Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza di hadapan anggota dewan di Roma pekan ini.

Dia menuturkan, hasil pantauan dari pengukuran terdapat 313 kasus pada setiap 100 ribu penduduk, menunjukkan bahwa Italia harus kembali menelan pil pahit untuk memperketat lagi parameter demi menekan kasus baru infeksi virus corona.

Italia sendiri diketahui sebelumnya sempat melonggarkan aturan pembatasan pada libur Natal dan Tahun Baru kemarin. Namun dampaknya, lonjakan kasus Covid-19 pun tidak bisa dihindarkan.

“Pada data pemantauan terakhir, situasi terbukti memburuk. Terdapat peningkatan jumlah infeksi, tingkat penggunaan ICU bertambah. Kita berada dalam perubahan fase baru, epidemi berada dalam fase ekspansi baru,” ujarnya.

Dia menambahkan, selain memburuknya situasi Italia, kondisi memburuk juga terjadi di Eropa dan di seluruh dunia.

“Badai yang kuat sedang menggila, virus terus beredar dengan kekuatan yang meningkat bahkan jika dihadapi dengan vaksin pun. Di dunia saat ini ada satu orang meninggal untuk setiap 4.080 penduduk dan di Eropa satu kasus terkonfrmasi pada setiap 27 penduduk, ini adalah angka yang mengerikan,” tandasnya.  

Strategi yang ditawarkan Speranza adalah untuk memperpanjang status situasi darurat di Italia hingga 30 April 2021 mendatang. Langkah ini menurutnya perlu diambil. sebagai jawaban atas kecenderungan masyarakat dan pemerintah yang menjadi terlalu kendor dalam menerapkan tata tertib dan protokol.

"Tidak ada cara dan jalan lain, dalam menghadapi situasi darurat kesehatan ini, oleh karena itu, dengan semangat yang sama, kita berada dalam jalan akhir untuk memenangkan peperangan yang sudah kita jalani menghadapi musuh yang tak terlihat ini,” tuturnya.  

Selain membagi zona dalam wilayah merah, oranye dan kuning, akan ada kategori baru yaitu wilayah putih, dimana tingkat epidemologi sangat rendah yaitu dibawah 50 kasus mingguan per 100 ribu penduduk dengan angka reproduksi (RT) di bawah 1 dan indeks risiko rendah.  

Di sisi lain, dia juga menekankan bahwa kampanye vaksinasi akan terus digalakan demi menekan laju penularan virus corona.

"Jika kita berhasil memvaksinasi semua petugas kesehatan serta warga yang berusia 80 tahun keatas dan sebagian dari lapisan warga berusia 70 tahun, pada akhir April, kita akan mampu memberikan tekanan melawan virus ini, sekaligus mengendalikan rumah sakit dan pada akhir April nanti, semoga Covid-19 akan menjadi kenangan,” begitu kata Speranza seperti dikutip Republicca mengutip dari dewan menteri.  

Keresahan senada juga diungkapkan oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte.

"Lonjakan infeksi akan datang, setelah Inggris, Irlandia dan Jerman juga dakan mengena kepada kita, itu tidak akan mudah, kita masih harus membuat pengorbanan," ujarnya kepada media massa di Italia.

“Untuk menghindari gelombang ketiga, penerapan kembali protokol zona merah mungkin diperlukan.” tambahnya.

Dekrit terbaru rencananya akan dikeluarkan pada 16 Januari mendatang.

Sebagai informasi, pada bulan November tahun lalu, Italia pernah mengalami lonjakan pasien hingga 40 ribu kasus dalam satu hari. Pemerintah pun bergegas mengambil sejumlah langkah pengetatan dan berhasil menurunkan penambahan jumlah pasien ke angka 14.242  kasus per hari.

Di sisi lain, Italia juga telah mencanangkan program vaksinasi sejak 27 Desember 2020 lalu dan hingga awal Januari 2021 ini sudah sekitar 1,32 juta warga yang masuk dalam golongan prioritas yang telah mendapatkan vaksin.

Hall ini menjadikan Italia berada dalam urutan kedelapan dalam sepuluh negara pertama di  dunia yang sudah melakukan vaksinasi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya