Berita

Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji/RMOLPapua

Presisi

Kantor DPRD Dipasang Garis Polisi, Begini Penjelasan Kapolres Merauke

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 09:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemasangan garis polisi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke oleh jajaran Polres Merauke memang memicu pertanyaan publik.

Pihak Polres Merauke memasang garis polisi usai Kantor DPRD digeruduk masyarakat adat yang mempertanyakan hak ulayat tanah yang tidak pernah ada penyelesaian selama 30 tahun pada Selasa kemarin (12/1). Bahkan masyarakat saat itu melakukan pemalangan kantor DPRD Merauke.

Saat ditemui Kantor Berita RMOLPapua di kantornya, Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji mengatakan, kegiatan pemalangan ini dilakukan di Kantor Pemerintahan. Sehingga jika dipalang menggunakan cara adat maka keberadaan Polisi tidak dianggap ada. Untuk itu perlu adanya tindakan hukum yang diputuskan dengan memasang garis polisi.

“Saya permisi kepada mereka untuk mencabut janurnya dan saya akan bertanggung jawab dan selesaikan secara baik. Dan dalam waktu dekat ini kita sudah membuat surat untuk kita undang unsur Forkopimda termasuk siapapun yang ada hubungan dengan ini untuk mendapatkan jalan keluar penyelesaiannya seperti apa,” jelas Kapolres, Rabu (13/1).

Untung menambahkan, dirinya sudah melakukan komunikasi langsung dengan Ketua DPRD Kabupaten Merauke, Benjamin IR Latumahina, untuk menjelaskan alasan memasang garis polisi di pintu masuk kantor DPRD Merauke.

“Masuk saja lewat belakang. Itu adalah masalah teknis saja, untuk meneduhkan dan menurunkan emosi orang. Karena Polisi harus punya cara untuk meneduhkan perkara ini. Tapi secara administrasi kita buat cara agar penyelesaiannya tidak omong saja,” ucap Untung.

Nantinya akan dibuat pertemuan untuk membahas persoalan ini agar dapat dipecahkan dan diselesaikan. Karena, menurut Untung, pasti ada kesalahan dalam perkara yang digugat masyarakat. Dan jika terbukti maka akan diperkarakan dan dipidanakan.

“Ya mudah-mudahan mereka yang punya kepentingan dalam hal ini dan bertanggung jawab, karena kasihan masyarakat,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya