Berita

Gubernur Banten Wahidin Halim/RMOLBanten

Nusantara

Gubernur Banten Dipastikan Tidak Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 03:39 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Gubernur Banten Wahidin Halim memastikan dirinya tidak akan disuntik vaksin Covid-19 Sinovac buatan China lantaran terbentur dengan faktor usia.

Walau begitu, Wahidin Halim akan menghadiri launching pelaksanaan vaksinasi pada Kamis (4/1) di Pendopo Bupati Kabupaten Tangerang.

Tidak disuntik vaksin Wahidin ini pun menjadi pertanyaan besar seiring masih adanya keraguan masyarakat pada vaksin Sinovac buatan China itu.


Terlebih, dia menerbitkan instruksi untuk para kepala daerah di Banten untuk menjadi gelobang yang pertama disuntik vaksin Covid-19 itu.

"Besok hadir (hari ini), harusnya orang pertama (divaksin), tapi ketentuannya tidak boleh vaksin Sinovac diatas usia 60 Tahun," terang Wahidin Halim dikutip Kantor Berita RMOLBanten, Rabu (13/1).

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menambahkan, Gubernur Banten rencananya akan divaksin Covid-19 dari Pfizer karena Sinovac sendiri terkendala dengan faktor usia.

"Pfizer rencanaya, Ini nunggu tahapan, belum ada vaksinnya" ujarnya.

Menurut Ati, kegiatan launching vaksinasi untuk pimpinan daerah akan di pusatkan di Pendopo Bupati Kabupaten Tanggerang.

Yang akan di suntik vaksin Covid-19 mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkompinda) se-Banten.

"Kepala daerah bersama Forkompinda ditingkat Provinsi, ketua DPRD Provinsi, Kapolda Banten, terus Dandrem sama Kejati Banten," katanya.

Pelaksanaan vaksinasi kata Ati, terdiri dari beberapa tahapan, pendaftaran, screening oleh dokter spesialis, dan vaksinasi.

"Terakhit pemantauan selama 30 menit apakah ada reaksi dengan didampingi tim Komdakipi untuk memantau jalanya apakah terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi atau tidak," ungkapnya

Setelah tahapan pertama vaksin selesai, dikatakan Ati, vaksinasi tahap kesatu, termin dua rencanaya akan dilaksanakan diakhir Januari 2021.

"Sudah bisa pelaksanaan di 6 Kabupaten/Kota lainnya awal Februari 2021," terang Ati.

Disinggung alokasi vaksin tahap pertama masih tersisa ribuan di gudang Farmasi Banten, Ati menegaskan, dosis vaksin yang terisisa sebagai cadangan untuk tenaga medis yang tidak terdaftar di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Nah yang 2 ribu (dosis vaksin) itu sesuai arahan Kemenkes stock di Gudang Farmasi tujuannya Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di Kemenkes itu dapat digunakan," demikian Ati.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya