Berita

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli/Net

Politik

Jokowi Kaget Impor Pangan, Rizal Ramli: Please Deh, Jangan Terlalu Banyak Drama

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 11:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli mengigatkan kembali bahwa kebijakan pemerintahan yang membuat oknum pejabat doyan impor pangan mengakibatkan petani tidak pernah naik kelas.

"Kebijakan pemerintah yang doyan impor dan doyan bagi-bagi rente kuota impor, itu yang membuat petani tidak punya insentif untuk menaikkan produksi," kata RR kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/1).

RR menanggapi pemberitaan yang menyebutkan Presiden Joko Widodo jengkel, karena jutaan komoditas pangan strategis misalnya gula dan kedelai masih kerap diimpor.


RR yang penah jadi Menko Maritim dan SDM era Jokowi, tidak yakin mantan atasannya itu tidak mengerti soal ini.

"Ini Presiden @jokowi ndak ngerti atau pura-pura ndak ngerti," sebut dia yang juga dipostingnya di akun medsosnya.

Ditambahkan RR, selain bagi-bagi rente kuota impor, kebijakan pupuk dan pricing policy juga ikut "dimainkan".

"Belum lagi, kebijakan pupuk dan pricing policy. Please deh, jangan terlalu banyak drama. Kalau bener-benar ndak ngerti, nanti tak kasih kuliah gratis," tukas RR dengan emoticon senyum, tertawan dan minta maaf.

Presiden Jokowi menyoroti jutaan komoditas pangan strategis yang sampai saat ini kerap diimpor seperti gula dan kedelai. Menurut Kepala Negara, pembangunan pertanian nasional perlu dibenahi secara serius.

"Kedelai hati-hati, gula hati-hati, ini yang masih jutaan-jutaan. Jutaan ton. Bawang putih, beras, meskipun ini sudah hampir 2 tahun kita nggak impor beras. Saya mau lihat betul di lapangannya apakah bisa bisa konsisten," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).

Jokowi menekankan kepada jajaran untuk tidak lagi menerapkan kebijakan yang konvensional maupun bersifat rutinitas semata. Dia ingin dorong pembangunan kawasan ekonomi secara luas.

"Karena percuma kalau bisa berproduksi tapi sedikit, nggak ngaruh apa-apa sama yang impor tadi. Karena problem dari dulu sampai sekarang kenapa kedelai di Indonesia bisa tumbuh baik, petani nggak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor. ready viewed Kalau petani disuruh jual dengan impor harga pokok, produksi nggak menutup," kata Jokowi.

"Kenapa dulu kita produksi bawang putih, tapi petani nggak mau tanam lagi bawang putih? Karena harganya kalah dengan harga bawang putih impor. Di Wonosobo, di NTB bawang putih banyak kenapa nggak diperluas dalam jumlah besar?" jelas melanjutkan.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk mencari cara dalam mengatasi hal ini. Pasalnya, pembangunan pertanian yang selama ini dilakukan belum berhasil melepaskan Indonesia dari kebutuhan impor.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya