Berita

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Repro

Politik

Yakin PPKM Bisa Tekan Angka Positif Covid-19, Begini Strategi Kang Emil Untuk Jawa Barat

SABTU, 09 JANUARI 2021 | 16:03 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali akan diimplementasikan  oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan beberapa strategi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil menerangkan, pihaknya akan menerapkan sejumlah pembatasan orang masuk ke berbagai wilayah yang menerapkan PPKM.

Pertama, sosok yang kerap disapa Kang Emil ini mengatakan akan memberlakukan syarat dokumen kesehatan bagi orang-orang yang masuk ke wilayah PPKM di Jawa Barat.

"Nanti akan banyak razia dari Polda Jawa Barat. Misalnya pergerakan dari Jakarta atau dari mana, dan kalau dia tidak bisa menunjukkan surat keterangan negatif (rapid tes) antigen maka dia akan di putarbalikan seperti di Natal dan Tahun baru kemarin," kata Ridwan Kamil dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM, Sabtu (9/1).

Selain itu, strategi kedua yang akan dilakukan Pemprov Jawa Barat adalah melakukan penelusuran kontak (tracing) kasus positif Covid-19 kepada warganya dan pendatang di pintu masuk kedatangan orang.

"Kita kan sudah punya teknologi antigen yang lebih akurat dibanding rapid tes antibody. Selama 14 hari akan kita gunakan untuk mobilitas-mobilitas yang terpaksa harus di lakukan. Di rest area, di pintu masuk Jawa Barat, di Puncak dan lain-lain," ungkap Ridwan Kamil.

"Dengan penemuan teknologi rapid tes yang lebih murah ini, kita bisa melakukan kegiatan rapid tes juga ke rumah-rumah yang kita tracing," sambungnya

Untuk pengaturan pembatasan transportasi, Ridwan Kamil meyakini akan mudah dilakukan. Karena di dalam PPKM telah diatur pembatasan mobilitas orang yang bekerja di perkantoran hanya 25 persen, sementara yang bekerja dari rumah (work from home/WFH) 75 persen.

Oleh karena itu, dia berharap PPKM yang diberakukan mulai tanggal 11 hingga 23 Januari akan efektif menekan kasus Covid-19.

"Mudah-mudahanan selama 14 hari ini antigen untuk meraka, kelompok rumah tangga dan yang berkendara akan menurunkan kasus selama 14 hari ke depan," demikian Ridwan Kamil.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya