Berita

Serbuan massa pendukung Trump di Capitol Hill, Rabu 6 Januari 2021/Net

Dunia

Hua Chunying: Kerusuhan Di Capitol Hill Adalah Fakta, Mengapa Disebut Propaganda China?

SABTU, 09 JANUARI 2021 | 12:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying angkat bicara soal tudingan beberapa media barat yang menyebut China menggunakan kerusuhan Capitol AS sebagai kesempatan untuk propaganda.

"Faktanya peristiwa kerusuhan Capitol Hill itu memang ada, terlepas apakah media China memberitakannya atau tidak," kata Hua Chunying pada konferensi pers Jumat, seperti dikutip dari Global Times, Sabtu (9/1).

Hua merasa heran, mengapa media barat mempersoalkan hal ini, padahal berita soal Capitol Hill itu sendiri disebarkan oleh mereka secara luas beserta dengan komentar-komentarnya.  

Kerusuhan di Washington DC, saat pendukung Trump menyerbu Capitol AS yang berakhir dengan empat orang tewas, 52 ditangkap dan 14 petugas polisi terluka, telah mengejutkan dunia.

Hua mengatakan bahwa media AS melaporkan kerusuhan tersebut dengan foto dan video, dan para pemimpin di seluruh dunia bereaksi terhadap insiden tersebut, dan orang-orang di AS juga mengungkapkan pandangan mereka.

"Saya tidak tahu mengapa itu disebut propaganda ketika media juga ikut China melaporkannya," ungkap Hua.

“Saya mengajukan satu pertanyaan kemarin tentang mengapa beberapa orang menggunakan kata-kata yang berbeda dan memberikan tanggapan yang berlawanan ketika skenario serupa terjadi di Hong Kong dan China. Mengapa menyebut laporan media China tentang fakta sebagai propaganda atau disinformasi? Jika mereka tidak mau mendengar laporan tentang fakta, apakah itu berarti bukan laporan?" tegasnya.

Hua mengatakan, beberapa orang berpikir bahwa jika mengacu pada Barat, itu adalah 'demokrasi' atau 'kebebasan' meskipun menimbulkan ketidakpuasan. Tapi bila menyangkut China, itu disebut 'otoriter' karena mereka iri pada China.

"Untuk masalah AS dan negara-negara Barat. Mereka begitu bebas mengatakan apa saja dan bahkan bertengkar, tetapi orang Cina tidak bisa mengatakan apa-apa tentang mereka," menurut Hua.

Hua berkata bahwa sudah waktunya bagi mereka semua bangun untuk berefleksi, meninggalkan standar ganda dan saling mengenal secara terbuka. Khusus untuk media, objektivitas dan otentisitas merupakan prinsip yang harus dipegang teguh, dan penting bagi dunia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya