Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Kabar Baik, Studi Terbaru Tunjukkan Vaksin Buatan Pfizer Ampuh Bunuh Varian Baru Virus Corona

SABTU, 09 JANUARI 2021 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan Jerman BioNTech mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksin buatannya dapat bekerja melawan mutasi utama dalam varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

"Tes telah menunjukkan bahwa antibodi dari orang yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 secara efektif menetralkan SARS-CoV-2 dengan mutasi kunci yang juga ditemukan pada dua strain yang sangat mudah menular,” kata perusahaan vaksin Jerman yang dikembangkannya bersama grup AS Pfizer, dalam pernyataannya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/1).

Virus corona B117, yang muncul di Inggris tenggara akhir 2020 lalu, telah terbukti secara signifikan lebih menular, antara 40-70 persen, daripada varian normal virus.

Vaksin virus corona Pfizer / BioNTech, yang sedang diluncurkan di seluruh dunia, mendorong tubuh penerima untuk membuat antibodi terhadap beberapa titik pada protein lonjakan yang melapisi virus

BioNTech mengatakan penelitian yang dilakukan oleh Pfizer dan University of Texas Medical Branch menunjukkan bahwa kunci mutasi N501Y, yang ditemukan di varian Inggris dan Afrika Selatan, tidak menciptakan resistansi terhadap respons imun yang diinduksi vaksin Pfizer-BioNTech.

Penelitian ini belum ditinjau sejawat, tetapi para ahli menyatakan optimismenya atas temuan tersebut.

Bulan lalu, pengembang Jerman, BioNTech, mengatakan pihaknya memiliki teknologi untuk menghasilkan vaksin baru melawan galur Sars-CoV-2 yang bermutasi hanya dalam waktu enam minggu.

Eleanor Riley, profesor Imunologi dan Penyakit Menular di Universitas Edinburgh, mengatakan ada alasan untuk optimisme bahwa vaksin mRNA terbukti efektif melawan banyak varian yang bermutasi.

"Akan ada mutan baru lainnya dan kami perlu meneliti lagi dengan hati-hati, dengan mengulangi penelitian ini pada varian baru saat kemunculannya," katanya.

“Ada batasan jumlah mutasi yang dapat diakumulasi virus dan masih dapat mengikat reseptor (sel manusia).”

Uni Eropa pada hari Jumat mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk menggandakan pasokan vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 menjadi total 600 juta dosis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya