Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Saleh Daulay Uraikan Anggaran Penggratisan Vaksin Covid-19 Hingga Capai Rp 75 Triliun

KAMIS, 07 JANUARI 2021 | 16:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia awalnya hanya sekitar Rp 45 triliun dengan skema 30 persen digratiskan dan 70 persen lainnya berbayar.

Namun, setelah Presiden Joko Widodo menggratiskan vaksin Covid-19, anggaran itu berubah menjadi Rp75 Triliun.

Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay saat menjadi narasumber dalam serial diskusi daring Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Politik Vaksin Covid-19" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/1).

"Soal politik anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19. Awalnya sih pemerintah tidak menganggarkan banyak ya hanya sekitar Rp 45 triliun. Setelah digratiskan Menkeu menyebut anggarannya lebih dari Rp 75 triliun untuk membeli vaksinnya saja," kata Saleh Daulay.

Saleh mengatakan, penggratisan vaksin Covid-19 ini merubah skema sasaran target yang tadinya hanya sekitar 30 persen penduduk Indonesia, sisanya berbayar. Kini menyasar sekitar 75 persen penduduk Indonesia untuk divaksin secara gratis.

"Nah begitu digratiskan ternyata target sasarannya itu berubah lagi. Bukan 125 juta tetapi 181,5 juta. Ini artinya 75 persen dari total populasi masyarakat Indonesia. Ini kan ada perubahan," tuturnya.

Atas dasar itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI ini meminta semua pihak untuk turut mengawal anggaran negara yang luar biasa ini.

Sekaligus andil dalam rangka suksesi vaksinasi demi menekan angka kasus Covid-19 di tanah air.

"Jadi, ini bukan anggaran yang sedikit. Nah tentu kita semua perlu ikut serta," demikian Saleh Daulay.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya