Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Ketergantungan Impor Kedelai Hanya Tinggalkan Jejak Buruk

KAMIS, 07 JANUARI 2021 | 09:34 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kenaikan harga kedelai sebaiknya dijadikan momen untuk kembali mengembangkan komoditas tersebut di lahan pertanian tanah air.

Khususnya di wilayah Aceh yang pernah menjadi salah satu sentra produksi kedelai pada 1980-an.

“Saat itu, kedelai ditanami di Aceh Timur dan Bireuen,” ungkap Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rizal, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (6/1).


Samsul mengatakan, hingga saat ini tidak diketahui jumlah kedelai yang diproduksi Aceh. Namun, menurut Samsul, kedelai tetap menjadi salah satu produk pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Aceh.

Meski demikian, untuk memulai penanaman, Samsul menekankan pentingnya riset. Pemerintah harus melakukan intervensi untuk melakukan penelitian guna mencari bibit kedelai yang dapat tumbuh maksimal di iklim Aceh.

Ditegaskan Samsul, masyarakat Aceh tidak boleh terlena dengan kondisi saat ini. Aceh, harus mengembangkan kemandirian pangan dengan potensi yang ada.

Samsul menambahkan, impor kedelai yang selama ini dilakukan, merupakan cara paling mudah. Harga produk impor juga mungkin lebih murah.

Namun hal ini juga meninggalkan jejak buruk. Yakni hilangnya pengetahuan untuk mengembangkan bidang pertanian di Indonesia yang kaya akan hasil alam.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia sepanjang semester-I 2020 mencapai 1,27 juta ton atau senilai 510,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,52 triliun. Sebanyak 1,14 juta ton kedelai impor berasal dari AS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya