Berita

Aksi Komnas Bansos/RMOL

Politik

Geruduk Gedung KPK Sambil Bawa Panci, Emak-emak Minta Juliari Batubara Dihukum Mati

RABU, 06 JANUARI 2021 | 11:31 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Belasan emak-emak yang tergabung dalam Komunitas Nasional Korban Korupsi Bansos (Komnas Bansos) menggeruduk Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu pagi (6/1).

Mereka datang untuk menuntut (KPK) menerapkan hukuman mati kepada Juliari Peter Batubara yang terjerat kasus korupsi pengadaan bansos Covid-19 saat menjabat menteri.

"Kami sebagai masyarakat menilai perbuatan tersangka Juliari telah merampas hak-hak rakyat miskin yang sedang mengalami masa-masa sulit selama pandemi Covid-19," ujar Koordinator aksi, Purwantini saat berorasi.

Purwantini menambahkan bahwa perbuatan Juliari sebagai Mensos sangat menyakiti hari rakyat miskin. Atas alasan itu, Komnas Bansos mendesak KPK menuntut kader PDIP itu dengan hukuman mati.

"Sangat biadab dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, kami menuntut hukuman mati kepada Juliari dan tersangka korupsi bansos lainnya," tegas Purwantini.

Dalam aksinya, massa aksi yang didominasi emak-emak ini membawa berbagai atribut. Mulai dari spanduk, poster, hingga peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, dan lainnya.

Pada spanduknya itu, emak-emak meminta agar Juliari dihukum mati karena telah melakukan tindak pidana korupsi bansos untuk masyarakat.

"Hukum mati Juliari Batubara perampok bantuan rakyat miskin," bunyi salah satu spanduk tersebut.

Atribut aksi yang dibawa emak-emak juga berisi pesan yang hendak mereka suarakan kepada pimpinan KPK.

"Emak-emak nangis dikasih beras rusak, Juliari malah sewa jet mahal. Hukum mati Juliari Cs koruptor bansos. Dukung KPK hukum mati koruptor bansos. Tambah utang ke luar negeri tapi bansos dikorupsi," bunyi atribut yang dibawa masing-masing massa aksi.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya