Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

15 Bulan Dinilai Terlalu Lama, Ridwan Kamil Usulkan Proses Vaksinasi Rampung Dalam 6 Bulan

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 15:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Proses vaksinasi yang direncanakan pemerintah saat ini dianggap terlalu lama.

Sehingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengusulkan kepada pemerintah pusat agar proses vaksinasi bisa dipercepat menjadi 12 bulan. Bahkan kalau bisa selesai dalam waktu 6 bulan.

"Kami sedang mengkoordinasikan ke pemerintah pusat, karena informasi sementara yang didapat vaksinasi ini selesai 15 bulan, menurut kami kelamaan," ucap Emil, sapaan akrabnya, Selasa (5/1).

Pemerintah memang menargetkan proses vaksinasi Covid-19 rampung dalam waktu 15 bulan. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dalam periode 15 bulan, terhitung sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.

"Berarti baru mendekati pertengahan 2022, orang terakhir divaksin. Bisa tidak kita simulasikan di 12 bulan, bahkan di 6 bulan?" harapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, proses vaksinasi bisa dipercepat jika tempat vaksinasi di Jabar ditambah dua kali lipat.

"Sementara baru ada 1.100 lokasi tempat vaksinasi, kami berharap bisa 2.000 lokasi. Kalau 2.000 lokasi berarti fasilitas negara, fasilitas TNI-Polri, akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengusulkan durasi proses penyuntikan vaksin dilakukan lebih cepat, yakni sekitar 30 menit.

"Kami juga mengusulkan bisakah 1 orang itu tidak sampai 45 menit durasinya, karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama. Kalau hanya 30 menit per orang itu insyaAllah akan membantu menyelesaikan dengan penyuntikan di jam normal, tanpa lembur," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya