Berita

Masker warna-warni/Net

Kesehatan

Taiwan Inspeksi Penjualan Masker Yang Terkontaminasi Zat Pewarna Beracun

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 06:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taiwan saat ini tengah dihebohkan dengan beredarnya masker medis warna-warni. Diduga, masker itu mengandung zat pewarna illegal yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dilaporkan Taiwan News pada Senin (4/1), otoritas kesehatan Taiwan telah mulai mengisnpeksi massal masker-masker yang ditengarai mengandung pewarna azo ilegal, yaitu kelas pewarna sintetis yang dapat beracun dan karsinogenik.

Sebelumnya, pemeriksaan masker medis di negara tersebut hanya difokuskan pada kemampuannya untuk menyaring virus. Dengan munculnya masker dalam berbagai corak, mereka mulai mengembangkan pemeriksaan apakah alat pelindung tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat penggunaan pewarna azo.

Juru bicara Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Chuang Jen-hsiang mengatakan bahwa Taiwan saat ini hanya mengijinkan 22 jenis pewarna azo.

CNA melaporkan pada Senin (4/1) bahwa Biro Standar, Metrologi dan Inspeksi telah mulai menyaring sebanyak 70 sampel masker bedah yang dibeli dari toko online dan toko fisik. Hasilnya diharapkan keluar dalam dua minggu.

Jika benar ditemukan pelanggaran, penjualnya dapat dikenakan denda maksimal 1,5 juta dolar Taiwan atau setara 53.373 dolar AS sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Produsen masker yang kedapatan menggunakan pewarna azo ilegal juga akan dikenakan denda antara 30 ribu hingga 2 juta dolar Taiwan, sesuai dengan Undang-Undang Urusan Farmasi.

Beberapa pewarna azo dapat memecah dan melepaskan amina aromatik, banyak di antaranya bersifat karsinogenik.

“Masker berwarna mungkin juga mengandung logam berat,” kata pejabat Komite Perlindungan Konsumen UDN Wang Te-ming.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya