Berita

Politikus Partai Demokrat, Andi Mallarangeng/Net

Politik

Vaksinasi Covid-19 Butuh 3,5 Tahun, Politikus Demokrat: Ini Berita Buruk

MINGGU, 03 JANUARI 2021 | 02:37 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Proses pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat Indonesia yang dikabarkan butuh waktu hingga 3,5 tahun mendapat kritik keras sejumlah pihak. Pemerintah dinilai masih tak serius menangani pandemi Covid-19 di tanah air.

Politikus Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, mempertanyakan cara pemerintah menangani pandemi ini. Andi menilai, waktu 3,5 tahun untuk memberikan vaksin kepada seluruh masyarakat terlalu lama.

“Ini berita buruk di awal tahun baru. Harapan yang tadinya muncul langsung pupus dengan berita ini,” ujar Andi, Sabtu (2/1), dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Andi mengatakan, pernyataan Menteri Kesehatan yang menyebut butuh waktu 3,5 tahun untuk menyelesaikan vaksinasi Covid-19, untuk menciptakan herd immunity di Indonesia bukan kabar yang baik. Itu artinya, pandemi di Indonesia masih lama mencapai akhir.

Pertanyaan berikutnya, lanjut Andi, kapan krisis ekonomi akan pulih? Padahal, vaksinasi Covid-19 menjadi harapan banyak orang untuk meredakan pagebluk ini dan memulihkan perekonomian yang krisis.

“Krisis ekonomi yang melanda kita sekarang ini berkaitan langsung dengan pandemi Covid-19. Selama pandemi belum selesai, selama itu pula ekonomi kita terus krisis. Krisis di tingkat negara, krisis di tingkat ekonomi rakyat,” tutur Andi.

Ditambahkan Andi, tugas negara adalah menyediakan vaksin, mendistribusikan, dan melaksanakan vaksinasi yang aman dan manjur. Selain itu, vaksin yang diberkan harus yang paten, bukan abal-abal.

Kemudian, waktu vaksinasi juga harus dilakukan secepatnya.

“Tapi 3,5 tahun? Apa rakyat tahan? Too little too late,” tegas Andi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya