Menko Polhukam Mahfud MD/Net
Permintaan dari Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief langsung mendapat tanggapan langsung dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Andi Arief sebelumnya meminta kepada Mahfud untuk memperbanyak berdiskusi dengan masyarakat sipil atau civil society agar tidak terjerumus. Mahfud, pinta Andi Arief, jangan lagi mendengarkan masukan dari “Jenderal Tua†yang menyesatkan.
Mahfud merespos permintaan itu dengan mempertanyakan siapa yang dimaksud oleh Andi Arief sebagai Jenderal Tua. Di mana dalam kicauannya, Andi Arief menyebut bahwa Jenderal Tua itu juga merupakan seorang pelanggar HAM.
Baca:
Andi Arief Minta Mahfud Berhenti Dengarkan Jenderal Tua Yang Menyesatkan"Jenderal Tua yang mana, Dinda?" ujar Mahfud dalam kicauannya akun Twitter pribadi,
@mohmafudmd beberapa saat lalu, Jumat (1/1).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu memastikan, dirinya kerap berdiskusi dan bertukar pikiran dengan 'Jenderal Tua' alias para purnawirawan TNI untuk menyikapi persoalan kebangsaan.
Adapun purnawirawan TNI yang diajak berdiskusi adalah Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan purnawirawan yang lain.
"Banyak jenderal senior yang sering berdiskusi dengan saya seperti Pak SBY, Pak Prabowo, Pak LBP, Pak Tri, Pak Saiful S," tuturnya.
Bahkan, Mahfud mengaku baru dua hari lalu dirinya mendapatkan ucapan selamat dari SBY.
"2 hari lalu saya malah dapat kartu
greeting dari Pak SBY yang berlatar foto alam yang sangat indah hasil potretan Almarhumah Bu Ani SBY. Hormat untuk Pak SBYðŸ™," demikian Mahfud MD.
