Berita

(kiri-kanan) Politisi PDIP Hendrawan Supratikno, moderator Angga Ulung Trangana, anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah (kanan) dalam Tanya Jawab Cak Ulung/RMOL

Politik

PR Jokowi-Maruf Di 2021: Vaksinasi, Revitalisasi Sektor Riil, Dan Ketimpangan Sosial

KAMIS, 31 DESEMBER 2020 | 17:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada beragam masalah serius yang akan dihadapi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin di tahun 2021.

Menurut politisi PDIP Hendrawan Supratikno, hal pertama yang harus diwaspadai adalah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan secara massal di tahun depan.

"Vaksinasi harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Dunia sudah mulai menjalankan vaksinasi. Di Indnesia, rakyat akan menilai bagaimana kesiapan pemerintah, birokrasi pemerintah, manajemen pemerintah secara kasat mata," kata Hendrawan dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung bertema "Resolusi Politik Pada Tahun 2021" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL secara daring, Kamis (31/12).

Masalah lain yang harus diatasi pemerintah tahun depan adalah revitalisasi sektor riil. Revitalisasi penting mengingat negara sudah mengeluarkan anggaran yang cukup besar dalam menangani Covid-19.

Tak dipungkiri, besarnya anggaran penanganan Covid-19 telah menaikkan jumlah utang negara.

"Itu yang menjadi perhatian kita semua sehingga pelaksaan APBN 2021, (melalui) UU Ciptaker ini akan menentukan kita seberapa optimis melalui tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya," sambungnya.

Hal lain yang disoroti PDIP adalah masalah ketimpangan. Berdasarkan penelitian, Covid-19 telah berdampak pada ketimpangan pendapatan masyarakat.

Hal tersebut terjadi karena menurut Hendrawan, sektor riil yang melibatkan masyarakat justru sangat terpukul akibat pandemi. Berbeda dengan sektor finansial yang cenderung meningkat.

"Kita tahu semua di tengah situasi begini, indeks pasar modal meningkat, tabungan kelas menengah ke atas meningkat. Ini satu hal yang aneh, anomali dan absurditas," tegasnya.

"Yang lebih mengerikan, kenaikan indeks harga saham di sejumlah negara maju itu melebihi kondisi sebelum pandemi Covid-19. Artinya intervensi pemerintah dengan dana yang begitu besar seperti di AS ternyata dinikmati oleh wall street, bukan man street," tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Prabowo Akui Kapan Pun Siap Berkomunikasi dengan Megawati

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:57

Gandeng Polisi Thailand, Bareskrim Terus Cari Keberadaan Fredy Pratama

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:50

DPRK Banda Aceh Usulkan Rancangan Qanun Kemudahan Penanaman Modal

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:41

Pertamina Berikan Langkah Nyata Kelola Keberlangsungan Air

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:26

Sempat Disembunyikan, KPK Berhasil Temukan Mobil Pajero Sport Dakar Milik SYL

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:23

Seoharto Diusulkan Pahlawan, Sejarawan Khawatir Masyarakat Lupa Akan Cita-cita Reformasi

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:16

Sejarawan Sebut Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:07

Makin Sibuk, Prabowo Semakin Teliti Memanajemen Waktu

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:57

JK: Rekonsiliasi Tak Harus Gabung Prabowo-Gibran

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:51

Aripay Tambunan: Pemilu jadi Brutal Karena Mengedepankan Uang

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:41

Selengkapnya