Berita

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto/Repro

Kesehatan

Airlangga Hartarto Pastikan Vaksin Sinovac Cukup Untuk Penyuntikan Tahap Pertama Di Tahun Depan

KAMIS, 31 DESEMBER 2020 | 17:05 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ketersediaan vaksin Covid-19 yang sudah sampai di Indoensia dari perusahaan asal China, Sinovac, dipastikan jumlahnya mencukupi untuk tahap awal penyuntikkan.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCEN), Airlangga Hartarto, dalam video conference yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/12).

"(Soal) vaksinasi, pemerintah akan lakukan secara bertahap. Dan tentu yang pemerintah lakukan akses terhadap vaksin itu bisa diperoleh," ujar Airlangga.

Pada implementasinya, dijelaskan Airlangga, vaksin Sinovac dalam bentuk jadi yang sudah sampai di Indonesia mencapai 3 juta dosis. Ke depannya, pemerintah akan menerima kembali 15 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku untuk diolah oleh Bio Farma.

"Sehingga, jumlah ini menjadi pokok untuk melakukan vaksinasi awal," sambungnya.

Selain itu, Airlangga juga menerangkan soal izin darurat (Emergency Use Authorization/EUA) penggunaan vaksin Sinovac, yang dimungkinkan pada awal tahun 2021 akan diberikan oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).

Kata Airlangga, untuk mempercepat proses pemberian EUA, BPOM telah berkoordinasi dengan lembaga serupa di negara Turki yang sudah lebih dulu mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.

"Turki, kita tau bahwa dia negara yang juga sebagian penduduknya adalah Islam. Dan mereka scientific culturenya sangat kuat, sehingga dengan adanya emergency use authorization mereka bersedia untuk komunikasi dan sudah komunikasi dengan Badan POM

"Dengan itu, dan data dari Bandung itu sendiri yang satu dua hari ini akan selesai, serta sharing data dengan Brazil. Jadi dengan sharing data ini diharapkan emergency use authorization ini bisa diterbitkan," demikian Airangga Hartarto.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya