Berita

Kapolri Jenderal Idham Azis akan menginjak pensiun di Januari 2021/Ist

Politik

Calon Kapolri Harus Paham Langgam Jokowi, Bekerja Dalam Senyap Dan Anti Safari Politik

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 16:24 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ramainya pemberitaan soal kandiat-kandidat calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pengganti Jenderal Idham Azis sejatinya murni berada di tangan Presiden Joko Widodo.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, pembahasan suksesor Idham Azis yang akan pensiun di Januari 2021 membuktikan ada persaingan sengit.

"Ini membuktikan bahwa pertarungan sengit sedang terjadi meski tak kelihatan kasat mata, namun itulah kenyataan yang sedang berlangsung di antara tim suksesi untuk memengaruhi pandangan RI 1 (Presiden Jokowi)," kata Samuel F Silaen kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/12).


Ia melanjutkan, yang paling tahu calon kuat Kapolri sejauh ini hanya pihak istana. Jabatan fungsional Kapolri, kata dia, adalah jenjang karier dan kepangkatan mumpuni yang wajib dimiliki pengganti Idham Azis.

"Kapolri pilihan istana harus lebih banyak bekerja dalam senyap tapi konkret, bukan safari politik yang biasa dilakoni para elite politik," jelasnya.

Di sisi lain, pujian terhadap beberapa calon Kapolri sengaja disampaikan oleh pengamat dan elite sebagai bagian dari cek ombak dalam melihat resonansi yang akan terdengar di publik. Sejauh ini, sudah banyak yang dibahas, mulai dari jenjang karier dan kepangkatan yang cukup.

"Tapi hal itu belum cukup, sebab calon Kapolri yang baru harus paham langgam presiden dan tidak suka safari politik kesana kemari meminta dukungan politik. Sebab akan terjadi abuse of power jika nanti terpilih karena ada semacam utang budi," tegas Silaen.

"Kapolri tak boleh orang yang berutang budi kepada siapa pun, kecuali berutang kepada negara agar tercipta keamanan, berani bertindak tegas, cepat dalam penegakan hukum, serta mengayomi dan melayani seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya