Berita

Pemerhati sosial politik, Adian Radiatus/Net

Publika

Mengakhiri Perpecahan

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 09:04 WIB

JELANG akhir tahun 2020 dan menyambut tahun 2021, tokoh aktivis Tionghoa yang sepak terjangnya merajut persatuan dengan berbagai pihak yang dipandang pro dan kontra terhadap kebijakan penguasa, Lieus Sungkharisma menulis surat terbuka kepada presiden Jokowi yang isinya secara umum berisi sebuah harapan berakhirnya segala kisruh perpecahan yang terjadi di masyarakat.

Baca: Minta Perpecahan Disudahi, Lieus Sungkharisma Tulis Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi

Inisiatif menulis surat semacam itu tentu dapat terjadi karena kebesaran jiwa seorang aktivis akan  kepatutan dan keadilan yang selama ini menjadi api perjuangannya. Publik tentu tidak lupa manakala dalam kontestasi pilpres 2019 lalu, LS yang demikian gigihnya bersama rekan-rekan aktivis Tionghoa lainnya bersuara "kamsia  pak Jokowi" sampai harus jadi 'pesakitan' dengan tuduhan makar.

Tentu mudah bagi rekan lainnya untuk berkutu loncat mencari selamat, tetapi belum tentu mampu setidaknya berani menyuarakan sebagaimana isi surat terbukanya itu.

Apa yang dirasakan Lieus tentang hadirnya suasana perpecahan dimasyarakat tentunya bukan halusinasi atau omongan sepihak saja.

Kalau ada yang komen "lho siapa yang mulai perpecahan" itu mudah sekali diuraikan dari titik mananya. Konflik terjadi karena penanganan atas rasa kejujuran, keadilan serta kebijakan tidak berjalan dalam koridor konstitusi hukum yang selaras oleh pemegang kekuasaan.

Apalagi bila ada anggapan kedamaian telah terjadi karena para tokoh kritisi yang dilabeli sebagai opisisi sudah masuk penjara. Justru itulah indikator semakin dalamnya perpecahan dalam konteks politik, karena kedamaian politik sejatinya penjara kosong dari pembungkaman bersuara demokrasi yang berdarah-darah dimenangkan oleh reformasi 1998.

Kalau tolok ukur kegaduhan hanya tertuding kepada Habib Rizieq dan FPI nya, tentu naif sekali karena itu adalah ormas keagamaan yang bukan penguasa negara. Kalau fenomena besarnya umat didalamnya itu adalah lumrah saja, sama lumrahnya dengan yang bilang itu ormas kecil dan bukan apa-apa.

Dan kalau sudah begitu maka kesan kelabakan, 'kebakaran jenggot', emosional atas keberadaannya menjadi kontradiktif.

Kembali kepada surat terbuka Lieus, dengan disebutnya mantan capres dan cawapres lawan yang tersirat menjadi kawan bersatu membangun negeri melalui kabinet itu, tentu dimaksudkan bahwa kebesaran jiwa kedua belah pihak harus dipandang setara oleh para pendukungnya bila memang mencintai kedamaian negeri ini.

Jangan lagi tetap bersikap hipokrit atas nama membangun kedamaian diatas kekerasan kesombongan kekuasaan yang pastinya tidak kekal itu.

Jangan pula seperti seorang aktivis yang bilang sudah keliling Jawa dan jumpa beberapa orang Muslim dan gak satupun respek FPI, Lha tanyanya di wilayah mana dulu, coba tanya di Madura atau Garut atau Banten bahkan Sumatera. Ada basis-basisnya. Nah perpecahan seperti itulah, berharap pembenaran sepihak apalagi pakai selera suka gak suka.

 Justru kita harus mampu berdiri di atas jiwa perdamaian itu dan bukan terus menerus menebar antipati permusuhan yang tidak relevan dan realistis diatas kemajemukan bangsa ini, sehingga untuk mampu disebut turut serta mengakhiri perpecahan.

Selamat menyambut Tahun Baru 2021!

Adian Radiatus

Pemerhati sosial politik

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya