Berita

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat memamerkan barang bukti terduga teroris Upik Lawanga/Ist

Presisi

Sejak 2011 Pelatihan Teror Dan Rakit Bom, Kelompok JI Sudah Kirim 66 Lulusanya Ke Suriah

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 16:33 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono memaparkan, sejak tahun 2011 kelompok Jamaah Islamiyah (JI) menggelar pelatihan teror dan merakit bom, sudah berhasil mengirimkan 66 orang ke Suriah dari total 96 orang lulusan pelatihan.

"Dari 2011, ada tujuh angkatan dengan total 96 orang, 66 orang diantaranya diberangkatkan ke Suriah. Kenapa 66 kenapa tidak 96 yang ke Suriah, karena ada beberapa yang sudah kita lakukan penangkapan seingga jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah," beber Argo kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Senin (28/12).

Adapun pelatihan tersebut, ungkap Argo, dilakukan di daerah Semarang, Jawa Tengah. Mereka yang ikut pelatihan merupakan lulusan pondok pesantren yang memiliki intelektual tinggi alias pintar rangking sepuluh besar, disamping mental dan fisik yang bagus.


"Pelatihan ini berlangsung selama enam bulan. Dan setelah enam bulan selesai kemudian yang bersangkutan (yang dilatih) ini siap untuk dikirim ke Suriah dan bergabung dengan organisasi teroris Jabah Nusah yang berafiliasi dengan Al Qaeda untuk melanjutkan apa pelatihan militer di sana," ungkap Argo.

Disisi lain, Argo mengungkapkan, kelompok ini mengeluarkan dana Rp65 juta untuk sekali menggelar pelatihan bela diri dan merakit bom untuk anggotanya. Hal tersebut diketahui dari pengakuan salah satu Pelatih kelompok JI yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana.

"Menjadi pertanyaan sebuah kelompok pendanaan, kami sudah menanyakan kepada pelatih tersangka Karso tiap bulan itu keluarkan biaya Rp65 juta," ungkap Argo.

Menurut Argo, biaya puluhan juta itu diperuntukan untuk menyiapkan segala sesuatu bersifat teknis dalam pelatihan anggota Jamaah Islamiah tersebut. "Dana itu untuk bayar pelatih, kebutuhan makan selama pelatihan dan ada juga beli obat-obatan," ujar Argo.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya