Berita

Ilustrasi Jokowo-Maruf dan Prabowo-Sandi/Net

Politik

Bergabungnya Prabowo-Sandi Ke Pemerintah Bukti Rakyat Hanya Jadi Objek Eksploitasi

MINGGU, 27 DESEMBER 2020 | 22:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Warna oposisi dalam demokrasi kepemimpinan Bangsa Indonesia saat ini sudah mulai hilang dengan masuknya pasangan rival Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.

Setelah sebelumnya Prabowo Subianto masuk sebagai Menteri Pertahanan, kini giliran Sandiaga Salahuddin Uno yang bergabung sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Bergabungnya Sandiaga Uno membuat warna demokrasi tanpa oposisi. Padahal oposisi penting dalam menjaga fungsi kontrol kebijakan, termasuk keseimbangan kedaulatan rakyat," kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha), Azmi Syahputra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/12).

Praktis, hal ini juga memengaruhi warna demokrasi di parlemen. Menurut Azmi, bergabungnya Prabowo-Sandi akan diikuti oleh kader parpol yang menaunginya, yakni Gerindra untuk mendukung pemerintah.

"Ini semakin tidak ada lagi warna di parlemen dan hilangnya kekuatan 'opisisi' dan terpinggirkannya para kelompok politisi kritis penyeimbang pemerintahan selama ini," sambungnya.

Di sisi lain, dinamisnya politik pasca Pilpres 2019 semakin menunjukkan rakyat kian dipermainkan. Sebab dalam Pilpres 2019 lalu, publik seakan terbelah dengan mendukung Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.

"Para rival politisi dalam Pilpres 2019 lalu terbukti hanya 'memainkan emosi rakyat dan jadikan rakyat sebagai objek eksploitasi'. Karena akhirnya, para politisi andal ini masuk ke pemerintah," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya