Berita

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono saat berbincang dengan wartawan senior Karni Ilyas/Net

Politik

Eks Kepala BIN: Tanah Yang Subur Untuk Akar Radikalisme Adalah Masyarakat Yang Mabuk Agama

MINGGU, 27 DESEMBER 2020 | 08:47 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

Sebatang pohon bisa tumbuh subur jika memiliki akar yang kuat. Begitu juga dengan terorisme, jika akar ideologinya kuat, maka bisa menumbuhkan buah, daun-daun, dan ranting.

Begitu kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono saat berbincang dengan wartawan senior Karni Ilyas sebagaimana diunggah di akun YouTube, Karni Ilyas Club, Jumat (25/12).

“Daun-daun ini kan bisa kita jadikan model sebagai teroris. Jadi kalau teroris ini kita potong terus, capek kita. Dia akan patah tumbuh, hilang berganti. Kalau mau meniadakan teroris akarnya dibuang. Yaitu, akarnya radikalisme,” tegasnya.

Mantan Panglima Kodam Jayakarta mengakui bahwa masyarakat memang telah bosan membicarakan masalah definisi radikalisme. Menurutnya, radikalisme adalah orang yang suka kekerasan, mengamuk, dan menghina orang lain. Termasuk menggerakan orang untuk berbuat anarkis.

“Ini akar. Kalau baik-baik enggak mugkin jadi teroris,” tegasnya.

Teroris memiliki kecenderungan senang merusak dan membunuh siapa saja tanpa batas. Akar ini, sambung Hendropriyono akan subur jika tanahnya juga subur.

“Tanah yang subur untuk akar radikalisme, menurut saya, adalah masyarakat yang mabuk agama,” tegas Hendropriyono.

Dalam hal ini, mantan Komandan Kodiklat TNI AD itu menegaskan bahwa dirinya juga sudah Islam sejak kecil. Hanya saja dia bukan termasuk golongan orang yang mabuk agama. Sebab, kalau seseofrang sudah mabuk dalam hal apapun, maka yang bersangkutan tidak akan ingan dengan apa-apa lagi.

“Disebelahnya dia ada pot kembang juga dia kira macan, dia karate, tanganya patah. Orang mabuk, tidak terkendali,” tegasnya.

“Jadi kita harus beragama sesuai Pancasila. Kita harus beriman sesuai agama kita masing-masing. Tapi jangan mabuk,” demikian AM. Hendropriyono.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya