Berita

Pengumuman 6 orang menteri baru oleh Presiden Joko Widodo/Repro

Politik

Komposisi Kabinet Belum Representatif Meski Sudah Dikocok, DPN Kombatan: Reshuffle Jilid Dua Layak Dilakukan

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 15:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Reshuffle kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo diapresiasi oleh Dewan Pimpinan Nasional Komunitas Banteng Asli Nusantara (DPN Kombatan).

"Langkah reshuffle yang diambil oleh Presiden Jokowi, DPN Kombatan melihat hal tersebut sangat lah tepat," ujar Ketua Umum DPN Kombatan Budi Mulyawan dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/12).

Selain itu, Budi juga menilai orang-orang yang ditunjuk Jokowi di 6 pos kementerian, mayoritas memiliki rekam jejak yang baik.

"Dengan modal profesional, para menteri tersebut diharapkan dapat membenahi dan meningkatkan kinerja segenap jajarannya," tuturnya.

Budi mengatakan, pihaknya menginginkan Presiden Jokowi bisa menginstruksikan para pembantunya untuk melakukan reformasi birokrasi, baik terkait sistem dan struktural kementerian.

Karena menurutnya, hal tersebut sangat penting dilakukan untuk menjawab tantangan, kebutuhan dan situasi sosial politik yang sedang dihadapi bangsa ini.

"Dengan menjaga kekuatan politik (koalisi parpol) DPN Kombatan melihat keputusan Presiden Jokowi mereshuffle kabinetnya sangatlah tepat dan penuh pertimbangan, mengingat situasi bangsa yang sedang dirundung pandemi covid 19 serta politik indentitas dengan eskalisi cendrung meningkat," ungkap Budi.

"Sangatlah wajar bila Presiden Jokowi menunjuk para pembatunya yang baru untuk menjawab persoalan tersebut," sambungnya.

Namun, DPN Kombatan memandang reshuffle ini baru langkah awal. Sebab, selain menjawab persoalan diatas, Presiden Jokowi dilihat masih punya pekerjaan rumah yang sangat besar dan wajib diselesaikan.

Oleh karena itu, Budi meyakini akan ada reshuffle jilid 2 yang akan dilakukan Presiden demi mewujudkan visi misinya.

"Dengan komposisi kabinet seperti sekarang, sangatlah sulit untuk diwujudkan, berarti Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle jilid dua setelah penanganan persoalan tersebut diatas," tuturnya.

"Reshuffle jilid dua, layak dilakukan dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden Jokowi dan tanggung jawab politik mengawal suksesi di tahun 2024, demi terjaganya keutuhan NKRI secara damai serta konstitusional," demikian Budi Mulyawan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya