Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Trump Kembali Desak Pembentukan Penasihat Khusus Untuk Selidiki Kecurangan Pilpres

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 14:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak dibentuknya Penasihat Khusus untuk menyelidiki kecurangan pemilihan presiden 3 November.

Desakan itu disampaikan Trump melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump pada Kamis (24/12).

"Setelah melihat penipuan pemilih yang masif dalam Pilpres 2020, saya tidak setuju dengan siapa pun yang menganggap Penasihat Khusus yang kuat, cepat, dan adil tidak dibutuhkan, SEGERA," kata Trump.


"Ini adalah pemilihan yang paling korup dalam sejarah negara kita, dan itu arus diperiksa dengan cermat!"

Penasihat Khusus sendiri biasanya dibentuk sebagai lembaga untuk menyelidiki kasus-kasus tertentu dari dugaan ilegalitas jika diyakini menggunakan jaksa biasa dapat mengakibatkan konflik kepentingan.

Pada hari yang sama, Jaksa Agung William Barr mengundurkan diri dari jabatannya, setelah ia mengungkap tidak akan menunjuk Penasihat Baru terkait dugaan kecurangan pemilu.

Dalam konferensi pers pada awal pekan ini, Barr mengatakan ia mendukung pernyataan bahwa tidak ada bukti kecurangan sistematis dalam Pilpres AS 2020 yang dapat memengaruhi hasil.

Dia juga mengatakan bahwa tidak ada dasar bagi pemerintah federal untuk menyita mesin pemungutan suara yang digunakan pada 3 November.

Berdasarkan hasil pemilihan, lawan Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden berhasil memenangkan tiket ke Gedung Putih. Kemenangan Biden telah dikukuhkan oleh Electoral College pada 14 Desember dengan 306 suara, melawan 232 suara yang dimiliki Trump.

Meski begitu, Trump masih berupaya menempuh langkah hukum untuk menentang kemenangan Biden di sejumlah negara bagian.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya