Berita

Pastor Paroki Gereja Katedral Santo Petrus, Barnabas Nono Juarno/RMOLJabar

Nusantara

Peserta Misa Natal Di Bandung Harus Sertakan Hasil Rapid Test Antigen

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 13:05 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pelaksanaan misa malam Natal di Gereja Katedral Santo Petrus Kota Bandung akan berlangsung secara daring maupun tatap muka. Bagi jemaat yang hadir secara langsung, diwajibkan untuk membawa hasil Rapid Test Antigen negatif.

Pastor Paroki Gereja Katedral Santo Petrus, Barnabas Nono Juarno mengatakan, misa malam Natal akan dimulai sore nanti hingga malam hari.

"Kita mulai dari pukul 17.00 hingga pukul 20.00 WIB," kata Barnabas saat ditemui di Gereja Katedral Santo Petrus, Jalan Merdeka, Kamis (24/12).‎


‎Barnabas menambahkan, pelaksanakan misa secara daring sudah dilakukan sejak Maret 2020. Bahkan selama dua bulan pihaknya melaksanakan misa tanpa dihadiri jemaat.

"Lalu pemerintah membuka peluang boleh dengan kehadiran umat dengan jumlah yang sangat terbatas, lalu kita lakukan dengan tatap muka juga dengan virtual," ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelaksanaan misa, pihaknya menganjurkan para peserta untuk melakukan rapid test antigen.

‎"Kita berharap mereka melakukan rapid tes antigen, khususnya malam Natal ini. Khususnya (jemaat) dari luar kota untuk melakukan rapid tes," tuturnya.

Ia memastikan, pihaknya telah mematuhi anjuran dan peraturan pemerintah dalam misa malam Natal maupun kegiatan gereja lainnya. Bahkan, jumlah peserta misa malam Natal nanti kurang dari 30 persen.

"Jumlah umat yang biasa ditampung di gereja katedral ini atau kapasitasnya biasanya dalam keadaaan normal itu 1.100 sampai 1.200, sejak AKB kita hanya mengalokasikan jumlah tempat duduk 230. Jadi kalau dihitung-hitung sebenarnya kurang dari 30 persen, seperti yang dianjurkan oleh pemerintah," terangnya.

Sementara untuk kesiapan tempat pelaksanaan misa malam Natal, terang Barnabas, pihaknya juga telah melakukan pemenuhan standar protokol kesehatan.

"Kita juga menyiapkan properti yang dibutuhkan, misalnya untuk hands sanitizer, wastafel cuci tangan sebelum masuk ke gereja, jarak tempat duduk juga kita terapkan, supaya memadai dan menjaga kenyamanan dan kesehatan bersama," pungkasnya.‎

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya