Berita

Varian baru virus corona di Afrika Selatan diyakini lebih mudah menular daripada yang ditemukan di Inggris/Net

Dunia

Varian Baru Virus Corona Di Afrika Selatan Lebih Mudah Menyebar Daripada Yang Ditemukan Di Inggris

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 12:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Varian baru dari virus corona terus ditemukan di sejumlah daerah, seiring dengan diidentifikasinya mutasi virus di Inggris.

Para ilmuwan di Afrika Selatan sendiri sudah menemukan varian baru dari virus corona yang kemungkinan besar lebih menular daripada yang ditemukan di Inggris.

Selain itu, dimuat The Guardian pada Rabu (23/12), varian tersebut juga kemungkinan sedikit lebih kebal terhadap vaksin.


Meski begitu, saat ini para ilmuwan tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan ancaman yang ditimbulkan oleh varian tersebut. Tetapi tampaknya mereka tidak menemukan varian itu memicu gejala yang lebih serius.

Di sisi lain, muncul juga beberapa kekhawatiran yang menyebut semakin banyak mutasi dari virus corona membuatnya bisa menginfeksi kembali orang yang sudah tertular dan sembuh.

Varian baru virus corona di Afrika Selatan dikenal sebagai 501Y.V2.

"Dengan menggabungkan data kami dengan data di Inggris Raya, varian (Afrika Selatan) ini lebih efektif dalam menyebar dari orang ke orang dan itu tidak baik. Itu berarti kita harus sedikit lebih baik dalam menghentikannya," ujar seorang spesialis yang memimpin penelitian varian baru virus corona di Afrika Selatan, Dr. Richard Lessells.

"Saat ini kami sedang melakukan pekerjaan yang cermat dan metodis di laboratorium untuk menjawab semua pertanyaan yang kami miliki dan itu membutuhkan waktu," tambahnya.

Mutasi yang terdeteksi pada varian baru Afrika Selatan memungkinkan virus untuk mengikat dan memasuki sel dengan lebih baik daripada sebelumnya.

Varian itu memiliki banyak perubahan pada protein lonjakan, bagian dari virus yang mengikat sel di dalam tubuh manusia dan itu juga merupakan target utama banyak vaksin.

Varian baru itu ditemukan melalui pengawasan rutin oleh jaringan laboratorium di sekitar Afrika Selatan, dan ditemukan pada hampir 200 sampel yang dikumpulkan dari lebih 50 fasilitas kesehatan yang berbeda.

Pada awalnya, varian baru itu ditemukan di wilayah pesisir, tapi kemudian menyebar ke pedalaman.

Sejauh ini para ilmuwan telah mengisolasi satu mutasi tertentu yang dikenal sebagai N501Y. Varian itu diyakini memiliki kemampuannya menyebar dengan cepat.

Afrika Selatan telah mencatat 940 ribu kasus Covid-19, dengan hampir 25 ribu kematian.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya