Berita

Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo/Net

Nusantara

Penuhi Hak Warga Ibukota Atas Air Bersih, Ini Strategi Jitu PAM Jaya

RABU, 23 DESEMBER 2020 | 23:28 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sebagai perusahaan yang menyediakan air untuk masyarakat DKI Jakarta, PAM Jaya terus berupaya dalam memenuhi hak warga atas air bersih.

Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo menjelaskan ketergantungan terhadap air curah maupun air baku di ibukota selama ini berasal dari luar Jakarta.

Stok air yang digunakan di Jakarta sebagian besar berasal dari luar Jakarta, yakni dari kawasan Jatiluhur sebesar 82 persen, Tangerang 12 persen, sementara  internal Jakarta hanya 6 persen.

Bambang menyebut secara kapasitas, PAM Jaya memiliki 20.727,5 liter per second (LPS). Panjang pipa 11.900 km dan pelanggan PAM saat ini sampai dengan Oktober 888.342 sebanyak pelanggan.

"Dengan jumlah pelanggan ini, coverage kita masih di angka 65 persen," kata Bambang saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual yang diselenggarakan koordinatoriar wartawan Balaikota-DPRD DKI Jakarta bertajuk 'Balkoters Talks', Rabu (23/12).

Oleh sebab itu, PAM Jaya memiliki lima inisiatif untuk memenuhi cakupan layanan air minum perpipaan sampai 100 persen dan memastikan keberlanjutan air di Jakarta.

Pertama, PAM tengah menambah pasokan air baku dengan menambah water tereatment plant (WTP) PAM Jaya. WTP tersebut di antaranya adalah SPAM Ciliwung sebanyak 200 LPS, SPAM hutan kota sebesar 500 LPS, SPAM Pesanggrahan sebesar 750 LPS, dan uprating di Buaran 3 sebanyak 3000 LPS.

"SPAM di hutan kota telah selesai. Lalu, untuk uprating di Buaran, kita punya lahan di Buaran yang bisa kita manfaatkan dan menaikkan 1000 LPS menjadi 4.000 LPS di sana," jelas Bambang.

Yang Kedua, yakni pasokan air curah (SPAM regional). Hal ini berasal dari kegiatan strategis nasional. Di antaranya adalah SPAM Jatiluhur 4.000 sebanyak LPS dan SPAM Karian sebanyak 3.200 LPS.

Ketiga, PAM Jaya tengah menuntaskan pekerjaan rumah (PR) soal kebocoran air atau non revenue water (NRW). Cara yang dilakukan adalah rehabilitasi dan pernaikan layanan serta distribusi perpipaan, pencegahan jaringan pipa ilegal, meter replacement, dan district metered area.

"Kita harus menurunkan NRW supaya kita bisa menambah pasokan itu sendiri yang saat ini sudah ada ada airnya tapi terbuang," tutur dia.

Keempat, PAM Jaya berupaya untuk menghemat air Dengan memindahkan air tanah ke dalam air minum perpipaan. Sebab, aspek lingkungan menjadi terganggu ketika terjadi ekstraksi air tanah secara besar besaran.

"Inilah peran PAM Jaya untuk bisa mengkonversi dengan menyediakan air perpipaan untuk menggantikan air tanah dalam yang ada sekarang," ucap Bambang.

Kelima, edukasi kepada warga soal penghematan air dan pemindahan dari air tanah dalam ke air minum perpipaan yang dilayani PAM Jaya. Sebab, meskipun suatu daerah masih memiliki air tanah dengan kualitas bagus, tapi tidak ada jaminan kualitas tersebut dapat bertahan lama.

"Makanya kita edukasi ke warga agar jadi pelanggan PAM Jaya," imbuhnya.

Mengingat kemampuan fiskal DKI tengah terkontraksi, hal ini berimbas terhadap penyertaan modal daerah (PMD) PAM Jaya, Bambang mengakui pihaknya harus mencari sumber pendanaan secara kreatif untuk bisa mencapai 100 persen layanan.

"Total investasi yang kita butuhkan kurang lebih sebesar Rp 27 triliun hingga Rp 28 triliun untuk bisa mencapai 100 persen cakupan layanan, targertnya di tahun 2030," demikian Bambang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya